Sistem Antrean di RSUD Tasikmalaya Perlu Dikaji Ulang!
wartapriangan.com, BERITA TASIKMALAYA. Seorang warga mengeluhkan pelayanan RSUD Dr. Soekardjo Tasikmalaya. Keluhan itu pun ia posting di media sosial.
Pemilik akun Rony Rizkia, Jumat (28/10/2017) memposting sebuah kiriman di salah satu grup facabook warga Tasikmalaya. Rony mengunggah sebuah foto yang memperlihatkan orang yang tengah antre di bagian Poli RSUD Tasikmalaya.
“Selalu kayak gini setiap ke RSUD Tasik. No antrian dibabawa ku satpamna padahal ngantrina ti jam 5 subuh. Ke teh can ngantri siangna. Sabaraha ratus jalmi teu damang kadzolimi. (Selalu kayak gini setiap ke RSUD Tasik. Nomor antrian dipegang oleh satpamnya padahal antrenya sudah sejak jam 5 subuh. Belum nanti siang juga harus antre. Berapa ratus orang sakit yang terdzolimi),” tulis Rony sebagai keterangan foto yang ia unggah.
Saat dikonfirmasi Warta Priangan, Rony menjelaskan jika ia setiap hari Jumat rutin mengantar istrinya ke RS pemerintah tersebut. Agar bisa mendapat nomor antrean kecil, ia sengaja datang jam 5 subuh.
Namun alih-alih bisa langsung mendapat antrean, ia harus menunggu karena antrean tersebut belum tersedia. “Ari no antrian mah ti jam 5 ge saurna tos disiapkeun. Mung anehna bet kedah dicacandak–satpam. Pami misalkeun masalah orang nu ngantrinamah, dibenahi atuh sistemna da yakin aya solusina. Kan di RSUD ge aya mesin antrian, lamun resak maenya teu didangdosan-dangdosan. (Kalau nomor antrian katanya sejak jam 5 subuh juga sudah disiapkan. Tapi dipegang oleh satpamnya. Kalau misalkan soal orang yang tidak tertib antrenya, dibenahi saja sistemnya, yakin pasti ada solusinya. Kan di RSUD itu ada mesin antrean, kalau rusak ya diperbaiki donk),” tutur Rony kepada Warta Priangan.
Rony pun mejelaskan, jika ingin mendapatkan nomor antrean, pasien harus antre dan berdesak-desakan. “Kasihan yang sudah tua, apalagi kan yang datang ke rumah sakit itu kan mau berobat karena dia sakit. Sudah sakit, harus menunggu lama, antre berdesakan juga. Mudah-mudahan ke depan sistem antreannya bisa lebih dibenahi menjadi lebih nyaman dan tertib,” harapnya. (Senny Apriani/WP)