Bayi Keluarga Miskin di Ciamis Butuh Uluran Tangan
wartapriangan.com, BERITA CIAMIS. Muhamad Ajhar Nurlatif bayi berusia 6 bulan ini terkapar lemah tak berdaya akibat penyakit yang dideritanya. Putra ketiga dari pasangan Endri Ruhaendi (42) dan Ai Cucu Konaah (32) tersebut, mempunyai penyakit Infeksi hati. Bayi keluarga miskin di Ciamis ini membutuhkan uluran tangan untuk kesembuhannya.
Keluarga yang tinggal di Dusun Sindang, Desa Nagarajaya RT 23 RW 06 Kecamatan Panawangan, Kabupaten Ciamis ini, termasuk kurang mampu secara ekonomi, sehingga tidak mampu untuk membawa anaknya berobat ke rumah sakit.
Endri Ruhaendi (42) bapak bayi malang ini menyampaikan, saat putranya lahir tidak terlihat adanya gejala-gejala mengidap penyakit dan nampak sehat. Namun menginjak usia dua bulan matanya terlihat menguning. Dirinya mengaku sempat beberapa kali ke posyandu dan menanyakan kepada bidan. “Mereka bilang, bukan apa apa. Nanti juga hilang,” ujarnya.
Setelah sekarang berusia enam bulan, karena tak kunjung sembuh. Dia membawa anaknya ke dokter anak di Ciamis. Ai Cucu Konaah (32) sang ibu menjelaskan, saat ini kondisi mata anaknya terlihat kuning, air kencing sangat kuning, raut wajah kuning, sementara badan dan pertumbuhan, terlihat sehat. Endri menjelaskan, 23 oktober 2017 kemarin baru dapat memeriksakan anaknya ke dokter anak, karena bingung dengan biaya.
Beruntung ada tetangga yang rela mengantarnya ke dokter anak. Hasilnya, Muhamad Ajhar Nurlatif diponis menderita penyakit infeksi hati. Dokter menyarankan, anak saya agar segera dibawa ke RSUD untuk diperiksa dan dirawat lebih lanjut.
Beban Rendi terbantu, karena sudah memiliki KIS, lantas Rendi akan segera membawa anaknya ke RSUD. Namun, siapa sangka hambatan datang lagi. Identitas di KIS, Rendi dan istrinya tidak muncul, yang muncul nama bapak tapi NIK nya yang munculnya punya orang lain yang sudah meninggal dan identitas istri saya juga tidak muncul.
Pada 28 oktober 2017 Rendi pun bergegas ke LTPKD guna menyelesaikan persoalan tersebut. Beruntung dari pihak LTPKD sigap memfasilitasinya melalui Kartu Ciamis Waluya. Diharapkan pada 2 November 2017 Kartu Ciamis Waluya tersebut sudah aktif dan anaknya bisa segera dibawa ke RSUD untuk diberikan perawatan.
Mereka merupakan keluarga tidak mampu. Menjalani hidup di pelosok desa di Ciamis dalam rumah panggung tua yang mulai rapuh. Kepala keluarga bekerja serabutan dan istrinya mengurus ke tiga anaknya. (Pujitio/WP)