Bupati Jeje: “Pemerintah Butuh Saran dan Kritik!”
wartapriangan.com, OPINI. Satu hal yang menarik saat Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata membuka kegiatan Jalan Sehat di Panggung Terbuka Pantai Barat Pangandaran, Minggu 29 Oktober 2017, siang tadi. Dirinya meminta masyarakat jangan sungkan memberikan masukan soal pembangunan di Kabupaten Pangandaran.
“Selagi nanti mengikuti jalan sehat, silahkan lihat kondisi sepanjang perjalanan. Jika melihat jalan rusak, sampah berserakan, atau apapun silahkan kasih tahu kita, agar dapat segera dibenahi,”ujarnya.
Sebenarnya komitmen Bupati Jeje Wiradinata untuk menerima kritik, saran dan pendapat tak diragukan lagi. Beberapa kasus ditindaklanjuti begitu dirinya mendapat masukan dari masyarakat dan dinilai sangat penting dilakukan penanganan segera.
Masih ingat saat saya (penulis) sebagai jurnalis, menemukan kasus sekolah yang tiga ruang kelasnya tak dapat digunakan selama bertahun tahun, akibat atapnya ambruk di SD Negeri Kertamukti 4 Kecamatan Cimerak.
Bupati pun segera memerintahkan untuk merehab bangunan tersebut secepatnya, hingga saat ini kondisinya sangat layak digunakan kegiatan belajar mengajar. Padahal sebelumnya para murid harus belajar diemperan kelas lain yang masih dapat digunakan untuk belajar, dan jika turun hujan terpaksa tak dapat dilakukan karena basah terkena hujan.
Soal gizi buruk dan kemiskinan warganya, Bupati Jeje juga sangat berharap mendapat informasi dari pihak manapun, agar segera mendapat penanganan.
Begitu pula kepada media massa, dirinya tidak alergi kritik. Pemberitaan soal kekurangan peran pemerintah dalam pelayanan kepada masyarakat dianggap masukan yang positif.
Bahkan dalam beberapa kesempatan Bupati Jeje berterima kasih kepada media massa, yang telah memberitakan soal gizi buruk. “Terima kasih, sudah memberi masukan, kalau tidak ada media massa saya nggak tahu kasus itu. Jika memang sesuai fakta, silahkan beri masukan. Jangan takut. Siapa pun boleh kasih masukan ke saya. Datang saja ke kantor atau ke rumdin. Saya sangat terbuka sepanjang untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Pangandaran,” ungkapnya.
Menurutnya Pemkab Pangandaran tidak anti kritik. Tapi berharap kritik itu yang benar. Sesuai kode etik jurnalistik. Bentuk kritik itu, harus sesuai dengan fakta dilapangan. Bahkan lebih baik disertai dengan solusi.
“Sebab ada hal-hal tertentu yang luput dari perhatian pemerintah, tetapi bisa terlihat oleh media. Sehingga pemerintah bisa tahu apa yang menajdi kebutuhan di masyarakat. Misalnya ada jembatan yang roboh atau ada warga yang membutuhkan pertolongan dalam hal pengobatan. Selama ini, wartawan di Pangandaran sudah cukup bagus dalam memberikan pemberitaan,” ungkap Bupati.
Bukti keseriusan dalam menerima saran dan kritik dari masayarakat, Bupati Jeje Wiradinata bahkan berencana membuka” Nomor Pengaduan”. Diharapkan masyarakat dapat memberikan masukan saran maupun kritik yang membangun melalui nomor tersebut.
“Tentu dengan data lengkap dan dapat dipertanggungjawabkan. Masyarakat dapat mengadukan soal pelayanan masyarakat, jalan rusak, sekolah rusak, warga yang tak terakomodir BPJS dan lain-lain. Nantinya nomor pengaduan ini, akan dikelola tim khusus yang akan langsung memberikan laporan kepada saya, untuk ditindak lanjuti,” paparnya.
Terobosan ini, meskipun baru rencana, namun merupakan satu lagi terobosan dan bukti bahwa Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata tidak anti kritik dan sangat terbuka. Semoga rencana tersebut segera terealisasi, amin.
Penulis: Iwan Mulyadi, S.P
(Jurnalis, tinggal di Pangandaran)