Selamat atas Lahirnya Asosiasi Media Siber di Jawa Barat
wartapriangan.com, OPINI.
“Karena kita lebih cepat! Kita juga bisa bicara lebih banyak. Kita bisa memaksa masuk ke ruang siapapun tanpa harus mengetuk pintu. Dan, kita bisa lakukan itu bersama-sama.”
Lebih cepat, lengkap, dan serentak. Tiga karakter ini dimiliki oleh media online, media massa wujud baru berbasis teknologi internet. Dengan tiga karakter tersebut, media online tidak hanya mampu menjalankan fungsi informatif, entertaint, edukatif dan persuasif, tapi juga punya daya. Tergantung otoritas di internal media online itu sendiri, akan dimanfaatkan untuk apa kekuatan yang dimilikinya.
Ketika media cetak dan televisi masih harus bersabar melalui proses produksi, boleh jadi media online sudah menyuguhkan berita dalam dua-tiga sisi. Sadar tidak sadar, opini publik sudah mulai terbangun.
Media online memiliki kapasitas lebih luas, karena hampir tidak terbatas ruang. Berbeda dengan media cetak, yang harus berkutat lumayan lama untuk mengatur luasan layout. Begitupun dengan media elektronik seperti TV dan Radio, harus kerja ekstra mengatur durasi yang terbatas. Mau memproduksi berita sebanyak apapun, media online tak akan berhadapan dengan dua kendala itu.
Hari ini, berita bisa dikonsumsi oleh para petani di lereng Gunung Syawal, bersamaan dengan para TKW yang sedang mengadu nasib di Negeri Jiran, atau para eksekutif di dalam gedung-gedung mewah. Mereka bisa membaca berita yang sama, dalam waktu yang sama. Hanya media online yang mampu menembus ruang, mengantarkan informasi ke tangan pembacanya, serentak!
Cepat, lengkap, serentak. Daya media online memang dahsyat.
Sayangnya, kehebatan media online ini tidak lekas dicerna oleh sebagian besar otoritas di negeri ini. Kekuatan media online dahsyat, tapi dari sisi industri masih tertatih-tatih. Pemerintahan sebagai salah satu sumber klien potensial hingga hari ini masih terbingung-bingung dengan bagaimana mekanisme bermitra dengan media online.
Perihal cara pandang pemerintahan terhadap media online, sebenarnya bukan perkara besaran nilai kemitraannya, tapi lebih pada sisi ironis. Toh, media online masih memiliki sumber-sumber kehidupan yang cukup untuk tumbuh dan berkembang. Hanya menyedihkan saja, pemerintahan kita teramat gagap ketika mengikuti dinamika era informasi. Padahal, ini sudah tahun ke berapa sejak media online lahir di negeri ini.
Tulisan ini saya buat karena terdorong rasa bahagia atas lahirnya AMSI JABAR, Asosiasi Media Siber Indonesia Jawa Barat. Bahagia sekali bisa menjadi bagian dari media-media hebat di Indonesia, khususnya di Jawa Barat.
Kita memang Si Bungsu, tapi kita lebih cepat, lengkap dan serentak! Selamat terlahir, dan sukses selalu untuk AMSI JABAR. Aamiin. [Senny Apriani]