Dugaan Kontras Ciamis, Ada Kejanggalan di Tubuh Komisi Informasi Publik Jabar
wartapriangan.com, BERITA CIAMIS. Forum diskusi Komunitas Transparansi (Kontras) Ciamis menduga, ada yang tidak beres di tubuh Komisi Informasi Publik Jawa Barat. Dugaan Kontras Ciamis ini didasarkan pada tidak jelasnya putusan hasil sidang sengketa informasi yang ditangani komisi tersebut.
“Saat sidang ajudikasi, kami mendapat informasi bahwa hasil putusannya akan keluar paling lambat tanggal 3 November, tapi sampai saat ini tidak ada kabar sama sekali,” terang Tio, aktifis Kontras Ciamis yang menjadi pemohon informasi publik.
Tio mengaku sebelum dan selepas tanggal 3 November, dirinya pernah mencoba komunikasi dengan pihak KIP Jabar. Namun belakangan, dari KIP Jabar malah meminta saya mengirim surat resmi yang ditujukan ke Ketua Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat.
“Padahal kita sudah mengikuti sekali. Dulu katanya paling lambat tanggal 3, bahkan pimpinan sidang menyatakan sudah cukup jelas. Sekarang malah disuruh kirim surat keluhan ke Ketua KIP,” ujar Tio, seraya menegaskan dia tidak akan mundur dari permasalahan ini.
Masih menurut Tio, ia juga pernah diminta dokumen-dokumen pendukung dan contoh hasil sidang sengketa informasi di daerah lain dengan kasus yang serupa. Dan itu, sudah dipenuhi dua hari setelah sidang ajudikasi.
“Sebenarnya tugas KIP Jabar itu membuat putusan. Mereka berkewajiban mempelajari permasalahan sidang. Tapi karena saya niat membantu, ya saya kirim dokumen-dokumen pendukung. Salah satunya misalnya contoh hasil putusan sidang sengketa informasi di daerah lain. Kasusnya sama, dan putusannya keluar lancar-lancar saja. Kenapa permohonan saya rasanya terombang-ambing. Apakah ada yang mengintervensi KIP Jabar atau bagaimana? Masa iya di daerah lain dan di Jawa Barat hasilnya bisa berbeda,” papar Tio.
Selain itu, Tio juga mengendus ada pejabat di Ciamis yang aktif sekali melakukan lobi kesana kemari untuk menghentikan langkah dia menempuh jalur informasi publik.
“Sudah lebih dari satu orang bicara ke saya, agar saya berhenti. Dan ternyata orang yang menyuruh saya itu ada yang nyuruh. Kenapa dia kebakaran jenggot? Kalau memang tidak ada masalah, tidak usah resah begitu,” tegas Tio.
Tio juga mengaku, sebenarnya dia tidak ingin melangkah lebih jauh.
“Kalau KIP Jabar lancar, tentu saja saya tidak harus kesana kemari lagi,” pungkas Tio. (Reja Fajrin/WP)