Kepemimpinan Ruddy Helmi Dituding Ikut Andil Dalam Kerusakan Lingkungan di Garut
wartapriangan.com, BERITA GARUT. Menyambut Hari Pahlawan 10 November yang akan datang, kumpulan Mahasiswa Garut yang tergabung dalam sebuah komunitas Kelompok Permata Intan mengadakan sebuah diskusi publik yang berthemakan “Refleksi 4 Tahun Kepemimpinan Rudi Helmi dengan 8 Janji Politiknya”.
Dalam acara tersebut, menghadirkan narasumber dari aktivis yang juga mantan anggota DPRD Kabupaten Garut yang fokus pada kajian anggaran, yaitu Haryono. Selain Haryono hadir pula staf ahli Bupati, H. Mahmud.
Dalam presentasinya Haryono memaparkan, dalam pengelolaan keuangan daerah ditemukan banyak kejanggalan. Walapun ada capaian target yang dicapai, namun banyak kebijakan kontroversi menjadi akrobatik seperti raihan WTP dari BPK RI untuk Garut.
Audiensi yang dihadiri para aktivis, ormas, LSM serta mmahasiswa, terlibat industri panel. Satu per satu menyatakan pendapat dan pandangannya terkait kepeminpinan Rudi Helmi selama 4 tahun. Semua aspek menjadi pembahasan, terutama kebijakan kontroversi Bupati Garut terkait kerusakan lingkungan yang diakibatkan alih fungsi lahan dampak dari rencana industrialisasi besar serta galian C yang semakin marak.
Hampir semua aktivis menyikapi tentang kerusakan lingkungan, khususnya di wilayah Leles akibat industri dan pertambangan. Seperti yang dikatakan Front Pemuda Guntur dan KPLHI, mereka bereaksi keras atas kondisi rusaknya lingkungan.
“Mereka menilai, kepemimpinan Rudi Helmi Gagal. Bahkan mereka menuduh, Ruddy Helmi ikut serta dalam merusak lingkungan,” ujar Ketua KPLHI, Roni Fasial Adam.
Senada dengan KPLHI, front pemuda Guntur menilai Bupati Garut sudah menghianati rakyat dengan menapikan 8 janji politiknya, serta ambius atas pendirian industri skala besar tanpa mengindahkan aturan, ujar Budi Sekjen FPG. (Yayat Ruhiyat/WP)