Wow, Raimuna Jawa Barat XIII 2017 Pecahkan Rekor Muri
wartapriangan.com, BERITA JAWA BARAT. Museum Rekor Indonesia (Muri) mencatat sebuah rekor nasional sekaligus rekor dunia peragaan body percussion yang melibatkan peserta terbanyak, yakni 8.631 anggota Pramuka Penegak pada Kegiatan Raimuna Jawa Barat XIII 2017. Peragaan body percussion tersebut mengangkat tema Ayo Gemar Menabung. Kegiatan Raimuna yang bertemakan Bersaing atau Tenggelam tersebut dilaksanakan di Bumi Perkemahan Kiarapayung, Desa Sindangsari, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Sumedang, Rabu (8/11/2017).
Piagam penghargaan rekor dunia body percussion tersebut diserahkan Senior Manajer Muri, Awan Rahargo kepada Ketua Kwarda Pramuka Jawa Barat H. Dede Yusuf Macan Effendi dan disaksikan Ketua Kwarnas Pramuka, Adhyaksa Dault, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Jawa Barat Yudha M. Saputra dan sekitar 10.000 anggota Pramuka Penegak, pembina dan pembimbing dari masing-masing sekolah di Jawa Barat.
Awan Rahargo mengatakan, Muri mencatat peragaan body percussion anggota Pramuka terbanyak tersebut merupakan sebuah peristiwa yang pertama kali terjadi.
“Baru pertama kali Muri mencatat peragaan body percussion ini. Muri mengklaim, tak hanya rekor nasional melainkan sebagai rekor dunia karena melibatkan 8.000 lebih anggota Pramuka,” kata Awan kepada wartawan usai penyerahan piagam rekor dunia peragaan body percussion tersebut.
Awan mengatakan, dengan bangga Muri mencatat ke 8.205 rekor nasional itu. Pihaknya berkesempatan menyaksikan peragaan body percussion tersebut.
Awan pun menilai ribuan anggota Pramuka tersebut telah menegakkan pilar kebangsaan. “Ini suatu peristiwa yang dibuat insan yang menjadi kebanggan bangsa dan dengan semangat yang dikobarkan terjadi di persada nusantara ini,” katanya.
“Kita mendorong anggota Pramuka untuk berpartisipasi dalam rekor nasional maupun rekor dunia peragaan body percussion tersebut,” tukas Dede.
Menurut Dede, dalam pelaksanaan peragaan body percussion tersebut setelah medapat dukungan dari anggota Pramuka kabupaten dan kota di Jawa Barat. Setiap kota dan kabupaten itu mengirimkan 300-700 anggota Pramuka Penegak.
“Dalam kegiatan pramuka ini, kita sudah enam kali mendapatkan rekor nasional dan terakhir ini rekor nasional peragaan body percussion dengan tema Ayo Gemar Menabung,” tambah Dede.
Dede mengatakan, para anggota Pramuka tersebut dididik dan dilatih bela negara. Anggota Pramuka dididik untuk mengikuti pelatihan kerja dan mereka diberi sertifikat. “Supaya mereka memiliki keterampilan kerja, dalam pelatihan kerja ini bekerjasama dengan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Sumedang. Kami berharap, setiap Kwartir Pramuka ke depannya mengadakan pelatihan kerja untuk anggota Pramuka,” katanya.
“Sejumlah pihak menganggap kegiatan Pramuka itu hanya tepuk tangan, masak dan berkemah saja. Padahal, kalau presiden mau, Pramuka paling depan dalam revolusi mental. Pramuka bisa menjadi pemersatu bangsa,” papar Ketua Kwarnas Pramuka, Adhyaksa Dault.
Adhyaksa pun mengklaim tidak ada anggota Pramuka yang terkena narkoba. “Tolong jaga jangan sampai ada yang kena narkoba,” tegasnya.
Ia berharap, pemerintah pusat untuk memperhatikan Pramuka. “Kita berharap anggota Pramuka senantiasa menjaga harkat dan martabat. Dan bisa tumbuh menjadi pemimpin bangsa,” pungkas Adhyaksa. (Pujitio/WP)