Kisah Warga yang Pernah Jadi Tumbal Pesugihan di Ciamis
wartapriangan.com, KISAH KITA. Ada seorang warga yang pernah jadi tumbal pesugihan di Ciamis. Sekitar lima puluh tahun lalu, cerita ini pernah menjadi buah bibir masyarakat Ciamis. Setelah sempat dinyatakan meninggal, tiba-tiba ia kembali lagi ke rumahnya, tepat tujuh hari sejak ia dikuburkan.
“Jangan menyebut nama ya, saya yakin anak cucunya masih ada sekarang. Inisialnya Be, waktu kecil kami biasa memanggilnya Mang Be,” terang Jaja (68), warga Bojongsari Cijeungjing ini salah seorang saksi hidup yang pernah bertemu dengan korban pesugihan.
Saat kejadian, Jaja masih duduk di bangku SMP. Ketika itu, tersiar kabar Mang Be meninggal. Seperti lumrahnya, jenazah kemudian dimandikan, disholatkan lalu dikuburkan. Puluhan warga turut mengantar jasad Mang Be ke pemakaman. Semua meyakini, Mang Be sudah wafat, berpulang ke Rahmatulloh.
Sejak hari pertama sepeninggal Mang Be, keluarganya menggelar tahlilan di rumah duka. Seperti biasanya, tahlilan digelar tiap hari, selama tujuh hari berturut-turut. Tidak ada kejangggalan apapun dari hari pertama hingga keenam. Namun pada hari ketujuh, tepat ketika warga sedang tahlilan di rumah duka, sebuah peristiwa mengejutkan terjadi. Mang Be tiba-tiba datang ke rumah. Sontak, puluhan warga yang sedang tahlilan pun dibuat panik dan ketakutan.
“Kata Paman Saya, namanya Mang Hambali, saat Mang Be datang, tahlilan langsung bubar. Mang Be terdengar beberapa kali berteriak menjelaskan bahwa dia belum meninggal, dia masih hidup, dia bukan hantu,” terang Jaja.