Waspada, Jawa Barat Siaga Bencana!
wartapriangan.com, BERITA JAWA BARAT. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat mengeluarkan peringatan tentang bencana yang mengancam Jawa Barat. Menurut BPBD Jawa Barat, saat ini bencana banjir dan tanah longsor mengancam Jabar.
Informasi tersebut diperoleh dari postingan BPBD Kabupaten Tasikmalaya melalui akun facebooknya. Berikut isi postingan BPBD Kabupaten Tasikmalaya pada Senin (21/11/2017):
Berdasarkan surat edaran dari BPBD Provinsi Jawa Barat terhitung sejak tanggal 1 November 2017, daerah Provinsi Jawa Barat dalam keadaan Status Siaga Darurat Bencana Banjir dan Tanah longsor. Dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada bulan September 2017 yang menyatakan bahwa Awal Musim Hujan 2017/2018 pada Zona Musim (ZOM) di Jawa Barat diprakirakan berkisar antara bulan September s.d Desember 2017.
Dan berdasarkan Wilayah Potensi Gerakan Tanah di Provinsi Jawa Barat Bulan Oktober 2017 yang dikeluarkan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terdapat 474 kecamatan dari 27 kabupaten/kota di Jawa Barat yang memiliki potensi Gerakan Tanah Menengah-Tinggi.
Informasi yang masuk ke Pusat Pengendali Operasi Penanggulangan Bencana (PUSDALOPS PB) di Kabupaten Tasikmalaya dari 39 kecamatan ada 2 Kecamatan yang terdampak Gerakan Tanah yaitu Kecamatan Salawu dan Kecamatan Puspahiang. Dan terdapat beberapa rumah di 4 desa mengalami kerusakan yang cukup parah.
Data dari Posko Relawan PB di lokasi, sejak kejadian tanggal 16 November 2017 sampai saat ini tanah di daerah tersebut masih bergerak. Beberapa masyarakat dievakuasi dan mengungsi ke rumah saudaranya, balai desa serta tenda yang dipasang di beberapa lokasi.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya melakukan koordinasi dengan dinas dan instansi terkait terutama kepada Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk menjadikan bahan penelitian, BPBD juga memberikan bantuan kepada para pengungsi berupa selimut, makanan, familly kit dan kebutuhan lain untuk digunakan sehari-hari selama mereka di pengungsian.