PSK Asal Tasikmalaya Itu “Istimewa”, Ini Alasannya…
wartapriangan.com, KISAH KITA. Tulisan ini berisi pengalaman nyata seorang personal tour guide bernama Mulyono (41). Profesi warga Cihanjuang Kecamatan Parongpong ini kerap bersentuhan dengan pekatnya dunia malam. Maklum, meski tak semuanya, tak sedikit para pelancong yang ingin mencicipi manisnya madu pramunikmat di Kota Kembang.
“Sudah 11 tahun saya kerja begini. Kalau siang, umumnya pelancong di Bandung sukanya jalan-jalan, belanja ke distro atau berkunjung ke lokasi wisata. Nah kalau malam, suka ada yang minta dicarikan “teman”,” jelas Mulyono melalui sambungan telepon selular tadi malam, Kamis (23/11/2017).
Tujuh tahun menggeluti profesi itu, sudah tak terhitung berapa orang pelancong yang minta dicarikan “teman”. Sebagian di antaranya bahkan sudah jadi langganan. Tanpa terasa, Mulyono jadi faham peta kehidupan malam di Kota Kembang. Tak hanya itu, perlahan-lahan Mulyono pun mulai banyak mengenal dan berinteraksi dengan para pramunikmat.
“Wah banyak langganan saya. Sampai ada pelancong yang nelpon saya satu bulang sebelumnya, booking waktu saya. Saya juga mulai punya nomor cewek panggilan di Bandung”.
Tak banyak wanita panggilan yang bisa dihubungi Mulyono sebenarnya, tak lebih dari 7 orang. Tapi Mulyono mengaku belum pernah kekurangan stock, karena dari tujuh orang itu jejaringnya luas sekali. Kalaupun yang bersangkutan sedang tidak bisa memenuhi panggilan, cewek panggilan tersebut biasanya memberikan rekomendasi kepada rekannya, sesama kupu-kupu malam.
Menurut Mulyono, deberapa wanita panggilan yang ia kenal berasal dari daerah yang berbeda. Selain dari Bandung dan sekitarnya, ada yang berasal dari Jawa Tengah, Subang, Jakarta, dan Tasikmalaya. Ada yang menarik dari pengalaman Mulyono ini. Ternyata, PSK asal Tasikmalaya itu punya keistimewaan tersendiri.