Oknum Polisi Aniaya Tukang Cukur Gara-Gara Potongan Rambut Tak Sesuai Harapan

108

wartapriangan.com, BERITA NASIONAL. Seorang oknum anggota polisi bertindak arogan terhadap tukang cukur. Ia menganiaya tukang cukur tersebut, bahkan meletuskan tembakan sebanyak tiga kali.

Berdasarkan berita yang dimuat dalam beberapa media lokal, kejadian tersebut berawal saat ER yang berpangkat bripka mencukur rambut di Pangkas Rambut MISTER CUTT. Ketika sedang cukur, ternyata potongannya tidak sesuai (terlalu tipis). Kemudian ER menegur tukang cukur tersebut yang bernama Doni. Doni pun menjawab bahwa itu tidak terlalu tipis, lantas terjadi perkelahian antar keduanya.

Namun, informasi dari kepolisian terdapat dua versi kronologis kejadian penganiayaan tersebut, yaitu menurut pengakuan Bripka ER dan Doni. Versi dari ERa, awalnya ia sedang cukur rambut lalu hasilnya ketipisan, ketika dikomplain terjadi ceckok mulut, kemudian si tukang cukur menanyakan kepada ER soal domisilinya.

Lalu perut Bripka ER ditendang dan sontak ER menampar balik si tukang cukur. Selanjutnya Doni berteriak lalu anggota mengambil bambu yang tertancap di luar karena diduga Doni memegang pisau lipat yang digunakan untuk mencukur. Setelah itu ER melawan dan mengeluarkan senjata api.

Sedangkan menurut Doni, karena protes hasil cukur, terjadilah adu mulut antara ER dan Doni, Kemudian ER memukul Doni, lalu Doni meminta tolong kepada seorang warga bernama Kamelia dengan isyarat tangan (melambaikan tangan) sambil meninggalkan ER. Akan tetapi, ER mengejar korban sambil membawa pisau cukur milik Doni.

Selanjutnya, pada saat itu ER juga mencabut patok bambu yang berada di pinggir jalan, kemudian ketika di depan warung milik Kamelia, korban jatuh kemudian langsung dipukul patok bambu yang dibawa ER sebanyak satu kali di bagian kaki. Setelah itu ER membuang pisau cukur dan patok bambu dan kemudian meninggalkan Doni.

Kapolsek Sukoharjo AKP Wahidin Regaga, seperti dilansir krakataunews.com menambahkan, kurang lebih 10 menit kemudian ER kembali lagi untuk menemui korban (Doni) dengan membawa senjata api jenis revolver. Lalu ER langsung membuang tembakan ke atas sebanyak tiga kali dan satu kali tembakan ke arah korban akan tetapi meleset.

Setelah itu, ER mengancam warga yang sudah berkumpul akibat mendengar ada keributan dengan menodongkan senjata api ke warga, setelah itu ER pergi menuju rumah mertuanya.‎

Pasca kejadian penganiayaan oleh oknum anggota polisi terhadap tukang cukur tersebut, ratusan warga dari Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) mendatangi Mapolsek Sukoharjo. Massa yang geram terhadap tindakan arogan ER menuntut agar pelaku diproses secara hukum.

Dan kini kasus tersebut sudah ditangani langsung oleh Mapolda Lampung. Wakapolda Lampung, Brigadir Jenderal Angesta Romano Yoyol telah mengambil sikap tegas terhadap  dugaan penganiayaan yang dilakukan anggota Polres Tulangbawang berinisial  ER kepada Doni.

Wakapolda menerangkan kasus penganiayaan tersebut sudah ditangai oleh Propam Polda Lampung dan pelaku pun sudah berada di Mapolda. “Iya, dia sudah di Polda dan kita tangani dan periksa datangnya tadi malem sekitar pukul 23.00 (Sabtu [25/11/2017], red),” terang  Brigadir Jenderal Angesta Romano Yoyol seperti diberitakan lampost.co, Minggu (26/11/2017). (WP/Berbagai Sumber)

Berita lainnya

Beri komentar

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.