Tolong…. Siswa SMAN 7 Garut Butuh Uluran Tangan
wartapriangan.com, BERITA GARUT. Namanya Yuliani. Ia salah satu siswa kelas 12 di SMAN 7 Garut. Sudah beberapa waktu ini Yuliani tidak bisa mengikuti kegiatan belajar di sekolah. Bahkan untuk UAS pun ia tidak bisa ikut.
Saat ini Yuliani hanya bisa terbaring lemah di rumah milik saudaranya di Bungbulang dan ia harus menahan sakit akibat benjolan di payudaranya. Sementara rumah milik orang tuanya terancam ambruk karena kondisinya yang sudah rapuh, diterjang angin sedikitpun rumah itu bisa ambruk.
Salah seorang warga Bungbulang, Darpan mengatakan, menurut hasil pemeriksaan medis Yuliani terserang penyakit kanker sehingga menimbulkan benjolan di payudaranya. Benjolan tersebut kini sudah berdiameter 15 Cm.
“Saya turut prihatin atas musibah yang dialami Yuliani. Dia merupakan siswa yang berprestasi, terutama di bidang sastra puisi,” tutur Darpan.
Gadis yang dulu lincah saat membaca puisi tersebut membutuhkan biaya pengobatan untuk penyakitnya. Tetapi keluarganya tidak mampu untuk membawa Yuliani ke rumah sakit.
Pihak keluarga sangat menunggu batuan dari para dermawan. Apabila ada yang ingin membantu meringankan biaya pengobatan Yuliani, bisa menghubungi nomor telepon 081314591795 atas nama Darpan. (Yayat Ruhiyat/WP)
Terima kasih atas berita di portal wartaperiangan.com yang telah ikut menyiarkan kabar Yuliani yang sedang membutuhkan uluran tangan. Tetapi, pada berita tersebut perlu ada klarifikasi karena mengandung kesalahan patal dari sudut jurnalistik.
Pertama, Darpan bukan guru SMAN 7 Garut. Darpan adalah guru di SMAN 1 Garut yang kebetulan diminta untuk ikut membantu penderitaan yang dialami Yuliani, warga Bungbulang.
Kedua, rumah orangtua Yuliani tidak diterjang puting beliung. Tetapi karena sudah rapuh, diterjang angin sedikit pun rumah itu bisa rusak. Namun demikian, rumah orangtua Yuliani tidak sampai ambruk.
Ketiga, sebulan lalu Yuliani masih bisa belajar bahkan ikut lomba baca puisi Rendra akhir November 2017 lalu. Jadi tidak benar tidak bisa belajar hingga tiga bulan.
Kesalahan patal ini menimbulkan komentar negatif dari sekelompok orang yang tahu betul fakta di lapangan. Seolah-olah, saya mempolitisir berita ini untuk tujuan mengiba-iba pada orang lain untuk memperoleh bantuan.
Saya kira Yuliani patut ditolong oleh siapa saja, tetapi dengan cara-cara yang obyektif dan sesuai fakta. Saya menyayangkan berita ini karena selain tidak didasarkan pada fakta juga terlalu banyak unsur imajinasi dari jurnalisnya.
Mohon maaf dan terima kasih.
Terimakasih atas koreksinya. Mohon maaf atas kesalahan data dalam penulisan berita tersebut, akan kami perbaiki