Warga Tasikmalaya Diringkus Karena Diduga Terlibat Teroris

93

wartapriangan.com, BERITA TASIKMALAYA. Penangkapan RN oleh tim Dendus 88 dan Polda Kalimantan Utara atas tuduhan sebagai terduga teroris disambut tidak percaya oleh keluarganya di Tasikmalaya.

Keluaraga terduga mengaku tidak percaya putra ke dua dari lima saudaranya terlibat jaringan teroris. RN di mata keluaraga merupakan orang baik, rajin mengaji dan taat beribadah.

Berdasarkan bukti identitas Kartu Tanda Penduduk (KTP), terduga pelaku teroris berinisial RN (26) beralamat pada satu diantara gang di Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya.

Pria kelahiran Tasikmalaya 14 november 1996 ini dibekuk oleh Densus 88 anti teror di Jalan Angkasa, Nunukan, Kalimantan Utara pada Minggu 31 Desember 2017 lalu.

Paman terduga teroris memberikan kesaksian, RN tidak pernah menunjukan hal-hal yang aneh atau komunikasi dengan orang lain.  Selama tiga bulan terakhir dia berjualan parfum di Nunukan, Kalimantan Untara.

Dalam aksinya terduga RN diketahui berperan dalam kepanitiaan hijrah Filipina. Dalam kepanitiaan itu, RN sebagai agen yang bertugas di Pos 2 Nunukan Kalimantan Utara.

Kakak terduga RN, Solih menuturkan kepada sejumlah wartawan pada Selasa (09/01/2018), tidak ada hal yang mencurigakan dari RN. Seperti biasanya RN berbaur dengan masyarakat. RN kerap mengikuti pengajian di mesjid bahkan gurunya pun kakeknya sendiri.

“Saya kaget ketika ada kiriman surat dari polisi menyatakan RN ditangkap. Saya tidak menyimpan rasa curiga apapun terhadap anak ini,” ujarnya.

Sementara itu, salah satu tetangga RN, Dani mengatakan, Dia merasa biasa-biasa saja. Tidak ada aktivitas yang menonjol dari RN.

“RN orangnya baik, gaul, cuma aktivitas atau kegiatan di luar saya tidak tahu. Dia sering bantu orang tuanya di pasar, bantu-bantu dagang gitu,” katanya.

RN telah diterbangkan ke Jakarta melalui jalur udara pada Selasa 2 Januari 2018. Hingga saat ini, RN masih diperiksa secara intensif terkait dugaan keterlibatannya dalam sejumlah aksi terorisme sepanjang 2017 di Indonesia.

(Andri Ahmad Fauzi/WP)

Berita lainnya

Beri komentar

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.