Ricuh, Demo Anti Ojek Online di Tasikmalaya Dibubarkan Polisi
wartapriangan.com, BERITA TASIKMALAYA. Unjuk rasa ratusan sopir angkutan kota (angkot) di depan Kantor Wali Kota Tasikmalaya berakhir ricuh, Rabu sore (17/01/2018).
Aksi unjuk rasa yang dilakukan ratusan supir angkot itu pun dibubarkan polisi.
Ketegangan sempat terjadi saat polisi membubarkan massa unjuk rasa sopir angkot tersebut.
Kericuhan terjadi saat para pengemudi angkot yang hendak menyerang salah satu sopir angkot yang salah bicara saat melakukan orasi sehingga kedua belah pihak terlibat dorong-dorongan.
Akibatnya, seorang sopir yang dianggap sebagai provokator diamankan petugas.
Unjuk rasa sopir angkot itu dipicu terkait kendaran umum yang berbasis Aplikasi
“Aksi ini untuk menolak kendaran aplikasi online yang ada di Tasikmalaya. Kurang lebih sekitar enam bulan antara grab dan gojek beroperasi,” ujar salah seorang Ketua Jalur, Asep Solihin.
Asep Solihan mengatakan, menurut undang-undang di provinsi kendaraan umum berbasis online sudah berjalan. Namun pihak pendemo meminta kesepakatan dengan pemerintah gojek dikembalikan ke angkutan umum.
Polisi membubarkan paksa unjuk rasa tersebut lantaran aksi mogok melewati batas waktu yang ditentukan.
Kabag Ops Polres Tasikmalaya, Kompol Gandi Jukardi menuturkan, sekiranya ada provokator yang membahayakan dalam unjuk rasa tersebut atau yang bersangkutan dalam keadaan mabuk dan membawa minuman keras pihaknya akan melakukan tindak kepolisian.
“Supaya dalam penyampaian aspirasi ini tidak ternodai. Tadi ada dua orang yang kita amakan serta beberapa kantong miras di dalam angkot,” paparnya.
(Andri Ahmad Fauzi/WP)