Lima Pemuda di Ciamis Siap Bongkar Data-Data Anton Charliyan
wartapriangan.com, ADVERTORIAL. Lima pemuda di Ciamis malam tadi menyampaikan pernyataan siap membongkar data-data tentang Anton Charliyan, salah seorang perwira tinggi polisi yang saat ini terdaftar sebagai kontestan pada Pemilu Gubernur Jawa Barat yang akan digelar. Pernyataan kelima orang pemuda Ciamis ini disampaikan langsung di Kantor Redaksi Warta Priangan, Sabtu (03/02/2017).
“Beliau kan mau maju di Pilgub Jabar, sudah sepantasnya masyarakat luas mengetahui data-data para calon, nah ini kami mau paparkan data yang kami punya khususnya tentang Anton Charliyan,” terang Mulyawan, satu dari lima orang pemuda yang datang ke redaksi Warta Priangan.
Nama Anton Charliyan boleh jadi sudah tidak asing bagi telinga Jawa Barat. Polisi kelahiran Tasikmalaya 57 tahun silam ini sebelumnya pernah bertugas sebagai Kapolwil Priangan. Beberapa jabatan strategis di lingkungan Polri juga pernah diembankan padanya, termasuk sebagai Kapolda Jawa Barat dan Kadiv Humas Mabes Polri.
Irjen. Pol. Dr. Drs. H. Anton Charliyan, MPKN. akhirnya memilih terjun ke kancah Pilgub Jabar 2018 setelah mendapat ruang politik dari PDIP, partai peraih kursi terbanyak di Jawa Barat pada Pemilu Legislatif 2014. Pada Pilgub Jabar 2018, Anton dipasang sebagai calon wakil gubernur untuk Tb. Hasanudin, Ketua DPD PDIP Jawa Barat.
“Kami yakin sudah cukup banyak yang mengenal nama Anton Charliyan. Tapi kami belum cukup yakin, apakah data-data yang kami miliki ini juga sudah diketahui masyarakat luas atau belum. Dan ini penting, ini termasuk pendidikan politik bagi warga. Pemilih harus banyak tahu informasi tentang para calon gubernur yang akan maju, biar tidak asal pilih!” tambah Mulyawan.
Menurut Mulyawan, beberapa data penting yang harus disampaikan pada masyarakat luas misalnya, Anton adalah pencetus pembubaran SDSB pada tahun 1992. Sebagaimana diketahui, pada kisaran tahun tersebut program sosial beraroma judi begitu digandrungi masyarakat kelas bawah. SDSB merupakan kepanjangan dari Sumbangan Dana Sosial Berhadiah . Sebagai penegak hukum yang lahir dan besar di Kota Santri, Anton merasa tergerak untuk menolak program tersebut. Hasilnya, SDSB pun kemudian dihentikan. Langkah Anton ini tentunya sempat menuai pro-kontra.
Di lingkungan Polri, Anton juga dikenal aktif melahirkan inovasi-inovasi bernuansa relijius. Sebut saja misalnya menjadi penggagas Polwan Berhijab pada tahun 2005, Pencetus Pasukan Dalmas Dzikir atau Polwan Guru Ngaji dan Jaga Umat. Jebolan AKABRI tahun 1984 ini juga memprakarsai pembuatan Mushaf Alquran terbesar di dunia pada acara Indonesia Nasional Spirit yang digelar di Universitas Pendidikan Indonesia di Bandung.
“Itu sebagian kecil saja data-data yang ingin kami sampaikan pada masyarakat. Target kami sederhana, dengan membantu sosialisasi tentang informasi-informasi yang relevan, tentunya akan memperkaya pengetahuan masyarakat. Semoga ini bisa mendorong untuk melahirkan para pemilih cerdas yang objektif,” terang Mulyawan.
Terakhir, Mulyawan juga mengaku salut dengan kiprah Anton sebagai penegak hukum. Menurutnya, Anton berhasil menjadi polisi yang sanggup mengungkap kasus-kasus besar, dan siap berhadapan dengan siapapun sebagai resiko dari terbongkarnya kasus tersebut.
“Integritas dan pengabdian Anton sudah teruji. Ia mampu dan berani membongkar kasus-kasus besar dan sensitif seperti pembunuhan aktifis Munir dan Marsinah. Dan gara-gara integritasnya ini, Anton pernah sampai dialihtugaskan,” papar Mulyawan.
Masih menurut Mulyawan, untuk memasyarakatkan informasi-informasi objektif tentang Anton Charliyan, ia bersama belasan rekannya di Ciamis sudah menggabungkan diri dalam komunitas bernama Blankon Ciamis.
“Blankon Ciamis itu kepanjangan dari Baladna Kang Anton di Ciamis. Kalau ada yang ingin ikut bergabung, silahkan menghubungi kami,” pungkas Mulyawan. (Helmi Razu Novriansyah/WP)
Pemimpin gmbi kan yang suka bikin rusuh ama fpi di bandung terakhir demo di gedung walikota bekask
owweeekkkk
dia itu pengkriminal ulama