Dibanding 2013, Hari Ini Iing Lebih Kuat!
wartapriangan.com, OPINI. Salah satu cara yang efektif untuk menakar sebuah kekuatan politik adalah dengan melakukan komparasi antar momentum. Sederhananya, untuk mengukur kekuatan politik Iing misalnya, adalah dengan cara membandingkan momentum Pilkada 2013 dengan Pilkada 2018 yang tak lama lagi akan segera digelar. Dengan cara ini, menurut hemat penulis, kekuatan Iing hari ini lebih kuat dibanding 2013 lalu.
Ada cukup banyak indikator yang mudah dibaca untuk memperkuat asumsi di atas. Yang Pertama, kekuatan politik Sajiwa yang hingga hari ini relatif konsisten berada di belakang Iing. Tiga partai politik Sajiwa pada Pilkada 2013 faktanya hari ini kembali mengusung Iing. Terlepas dari adanya gonjang-ganjing sebelum rekomendasi terbit, tentunya dimaknai sebagai hal yang wajar. Toh, pada 2013 pun, gonjang-ganjing serupa di internal parpol pengusung faktanya ada, terlebih di tubuh Golkar.
Kekuatan Sajiwa tentu saja bukan sekedar berasal dari partai pengusung. Ada juga kekuatan non partai yang terlibat di dalamnya. Sebut saja misalnya segmen relijius seperti Himpunan Alumni Alhuda (Hamida) dan Gabungan Ormas/LSM. Hingga hari ini, kedua unsur ini relatif masih bersama Iing. Baik kekuatan dari parpol maupun nonparpol, memang sempat menunjukkan adanya gejala pecah. Tapi semakin hari, semakin kentara besaran pecahan tersebut tidak terlalu signifikan.
Indikator Kedua, hari ini Iing juga didukung oleh dua parpol lain, yakni PKB dan Hanura. Tentunya dengan kehadiran dua parpol baru ini, gerbong Iing bertambah panjang. Di sisi lain, ada juga penambahan dari Ormas. Sebut saja misalnya AMS, Manggala Putih, BPBN dan IPEMI. Bahkan, kehadiran AMS dan IPEMI tak salah juga jika diasumsikan sebagai cermin retaknya suara PKS dan Demokrat. Sebagaimana diketahui, Ketua AMS adalah Didi Sukardi, tokoh muda PKS yang saat ini berkiprah di DPRD Provinsi Jawa Barat. Dan Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (IPEMI) adalah organisasi di bawah binaan Hj. Irma Bastaman, Ketua Partai Demokrat di Ciamis.
Indikator Ketiga, Iing berhasil meraih dukungan dari mantan rival politik. Sebut saja misalnya Akasah, yang pada 2013 lalu menjadi lawan Iing dengan raihan suara yang cukup signifikan sebesar 19%. Hari ini, Akasah justru berada di sisi Iing. Ia mengemban tugas sebagai Ketua Gabungan Relawan. Tak hanya Akasah, pasangan lain yang maju pada 2013 pun dikabarkan sudah menjalin komunikasi dengan Iing menjelang Pilkada 2018.
Indikator Keempat, Iing juga berhasil meraih dukungan dari rival politik pada Pilkada 2018. Nama-nama yang sempat digadang-gadang bakal ikut meramaikan Pilkada 2018 ujung-ujungnya bergabung bersama Iing. Arief Ismail Chowas, Anjar Asmara, Heri Solehuddin, adalah nama-namanya bakal calon, yang saat ini sudah berada di barisan Iing.
Terakhir, komunitas sepakbola juga ternyata banyak yang bersama Iing. Relawan Balad Kaisar begitu intens meramu komunitas-komunitas bola di berbagai pelosok daerah Ciamis.
Berdasarkan paparan di atas dan jika tidak ada blunder politik, penulis yakin, kekuatan Iing akan semakin kuat dibanding pada Pilkada 2013. Semoga.
Djohan Sedapatra
[Koordinator Barisan Relawan IDOLA]