Pengemudi Gojek dan Sopir Angkot di Tasik Nyaris Bentrok

728

wartapriangan.com, BERITA TASIKMALAYA. Kemunculan ojek berbasis aplikasi atau ojek online di satu sisi disambut positif oleh kalangan konsumen. Di sisi lain, kehadiran ojek online juga memunculkan masalah. Sebagian sopir angkot konvensional merasa terganggu karena ojek online dianggap merebut lahan nafkah mereka.  Akibatnya, muncul beberapa kasus bentrokan antara ojek konvensional versus ojek online.

Seperti siang tadi Selasa (20/02/2018) siang di Jalan Ibrahim Adji, Kota Tasikmalaya. Diduga terjadi perselisiahan antara pengemudi ojek online dengan sopir angkot yang nyaris berujung bentrok.

Perselishan terjadi antara sopir angkot dan pengemudi ojek online. Beruntung aksi salah paham antara kedua belah pihak dapat dileray oleh anggota kepolisian Polsek Indihiang Polres Tasikmalaya Kota.

Pantauan wartawan di lokasi perselisihan pada saat itu salah seorang driver ojek online mengendari motornya di kawasan Jalan BKL Tasikmalaya. Ia menunjukkan identitas diri sehingga memancing angkutan konvensional untuk bereaksi dan menimbulkan konflik.

Selanjutnya pada saat bersamaan kemudian datang massa dari ojek online untuk membantu pengemudi ojek yang lain sehingga terjadi keributan antara pengemudi ojek dan pengemudi angkutan umum 05. Polisi yang datang ke lokasi langsung meleray kedua belah pihak sehingga keributan dapat diredam. Selanjutnya dibawa ke Mapolsek Indihiang untuk dilakukan mediasi.

“intinya kita duduk bersama dengan organda, pemerintah, pihak kepolisian, transparansi berbasis online,” jelas perwakilan sopir angkutan 05, Ega.

“Kita meminta agar ada audiensi dengan walikota, kapolresta, ketua organda, Kadishub Kota Tasikmalaya supaya aspirasi dari masyarakat terutama dari pengemudi angkutan umum dan transportasi berbasis online dapat didengar,” lanjut Ega.

Sementara itu, Eri, salah seorang perwakilan ojek menjelaskan sebelumnya pihaknya sudah memberikan himbauan kepada rekan Gojeg lainnya untuk dapat menahan diri. “Saya secara pribadi sudah menghimbau. Namun tidak didengar oleh rekan-rekan gojeg. Akan tetapi saya berkomitmen untuk tetap menjaga kondusifitas,” jelasnya.

Kapolsek Indihiang, Kompol Moch Basohori membenarkan adanya gesekan antara pengemudi angkot dan ojek berbasis aplikasi tersebut, sehingga pihaknya memfasilitasi kedua belah pihak untuk dilakukan mediasi.

“Ya benar tadi sekira jam 10 terjadi gesekan antara gojek dan angkot. Pada intinya kesalahpahaman terus beberapa gojeg merapat ke Polsek Indihiang minta diselesaikan. Namun demikian setelahnya ada mediasi, telah dibuatkan pernyatan dari kedua belah pihak untuk tidak mengulangi lagi,” paparnya. (Andri Ahmad Fauzi/WP)

Berita lainnya

Beri komentar

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses