Pegawai Tempat Hiburan Malam di Tasik Tewas Usai Nekat Loncat dari Lantai 4
Ia nekat meloncat dari lantai 4 tempat kerjanya
wartapriangan.com, BERITA TASIKMALAYA. Entah apa sebabnya seorang pegawai salah satu tempat karaoke di Tasikmalaya meloncat dari gedung lantai empat tempat dia bekerja di Kawasan Komplek Perbelanjan Jalan HZ Mustofa Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, Jumat (16/03/2018) malam.
Diduga akibat benturan yang keras, pria warga Tasikmalaya tersebut tewas di tempat kejadian. Informasi yang didapat, korban ditemukan tewas dengan posisi terlungkup depan tempat hiburan malam di Jalan Haji Zaenal Mustofa Tasikmalaya, Jumat malam tadi.
Menurut saksi mata di lokasi kejadian, melihat korban loncat bebas dari lantai 4 gedung karoke tempatnya bekerja, hingga tewas di tempat.
Sebelumnya satpam setempat melihat korban mondar mandir dan tampak gelisah. Kemudian naik ke lantai 4 bangunan tersebut. Tidak lama kemudian terdengar suara benda jatuh, saat dilihat ternyata korban sudah tidak bernyawa dengan kondisi pecah bagian kepala dan patah tulang belakang.
Berita Terkait
“Setahu saya ia sudah tergeletak di sana. Langusng dibawa kesana. Heru namanya. Saya gak tau kenapa loncat dari lantai empat,” ujar salah satu satpam tempat hiburan malam tersebut, Dodi saat ditanya sejumlah wartawan di lokasi.
Petugas kepolisian Polsek Cihideung beserta Unit Identifikasi Polres Tasikmalaya Kota yang tiba di lokasi langusung melakukan olah tempat kejadian perkara. Korban pun kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Dr Soekarjo Kota Tasikmalaya guna dilakukan visum.
Sementara Itu, Kanit Reskrim Polsek Cihideung, Ipda Ruhana Efendi membenarkan peristiwa terswbut. “Ya betul telah terjadi percobaan bunuh diri bernama Heru, pekerjaan waiters tempat hiburan dengan cara loncat dari lantai empat dimana tempat korban bekerja,” jelas Ipda Ruhana.
Korban bernama Heru Rusmana, warga jala Baregbeg, Kelurahan Tugujaya, Kecamatan Cihideung.
Belum jelas motivasi korban melakukan aksi loncat dari gedung hiburan malam lantai 4. Dugaan sementara korban nekat mengakhiri hidupnya karena tekanan ekonomi. (Andri Ahmad Fauzi/WP)