Waspada Kebakaran, DPKPB Pangandaran Periksa APAR PT Pecu

215

wartapriangan.com, BERITA PANGANDARAN. Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DPKPB) Kabupaten Pangandaran mengadakan pemeriksaan alat pemadam kebakaran dan simulasi kebakaran di PT. Pacific Eastern Coconut Utama (PECU), Selasa 20 Maret 2018.

Menurut Kepala Bidang Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Gunarto, SKM, kegiatan ini sebagai tindak lanjut Perbup Nomor 15 Tahun 2017 tentang petunjuk pelaksanaan pemeriksaan alat pemadam kebakaran di Kabupaten Pangandaran.

“Kegiatan ini di bagi dua tim. Satu tim memeriksa sarana dana prasaran dan tim kedua melakukan simulasi kekaran,”ujar Nana.

Gunarto menyampaikan, pihaknya akan menganalisa luas bangunan, ketersediaan apar, sumber air, penempatan Apar dan lain-lain.

“Hal ini perlu dilakukan agar jika terjadi kebakaran, pihak internal PT Pecu dapat melakukan tindakan cepat agar tidak memicu kebakaran yang lebih besar,”tegasnya.

Untuk pemeriksaan alat pemadam sendiri difokuskan di setiap ruangan yang berada di PT. PECU, dari beberapa ruangan masih ada yang belum tersedia APAR, dan ada juga APAR yang sudah kadaluwarsa.

Untuk jumlah APAR yang berada di PT. PECU sebanyak 36, 29 berfungsi dan 7 sedang diisi ulang. Untuk simulasi pemadam kebakaran sendiri diberikan pembelajaran kepada security dan pegawai yang berada di bidang P2K3.

“Semoga kegiatan ini bisa menjalin kerja bersama yang baik antara pemerintahan dengan dunia usaha dan besar harapan tentunya semua perusahaan yang ada di Kabupaten Pangandaran dapat mencontoh PT. PECU,” ungkapnya.

Ditempat yang sama tim Pusdalops PB Pangandaran melakukan pemetaan untuk rambu evakuasi, tapi perusahaan tersebut sudah mempunyai papan evakuasi di setiap ruangan.

Humas PT Pecu Roni menyampaikan apresiasi pada Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kabupaten Pangandaran yang melakukan kegiatan ini.

Meskipun Dirinya meyakini bahwa untuk alat pemadam api ringan (Apar) telah ada, namun dengan kegiatan simulasi dan pemeriksaan yang lakukan akan menjadi bahan evaluasi jika masih ada kekurangan agar lingkungan kerja dan karyawan akan merasa lebih aman.

“Selama ini pabrik kami belum pernah terjadi kebakaran. Karena kami selalu ketat terhadap kegiatan yang disinyalir memicu terjadinya kebakaran. Namun kesiapsiagaan tetap harus dijaga,”ungkap Roni. (Iwan Mulyadi/WP)

Berita lainnya

Beri komentar

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses