Wow! Objek Wisata Baru di Jabar Ini Ternyata Jembatan Gantung Terpanjang di Indonesia

1,140

wartapriangan.com, BERITA JAWA BARAT. Jembatan gantung di atas tajuk pepohonan (canopy trail) hutan tropis yang digadang-gadang terpanjang di Indonesia terdapat di Sukabumi, Jawa Barat.

Tepatnya di dalam kawasan konservasi Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) Resort Situgunung, Desa Gede Pangrango, Kecamatan Kadudampit.

Jembatan berkontruksi besi dan tapakan kayu itu dibangun sepanjang 240 meter dengan lebar 2 meter. Serta ketinggian dari permukaan tanah paling tinggi sekitar 146 meter.

Namun, hingga saat ini jembatan yang sudah dibangun sejak Mei 2017 belum bisa dioperasikan. Meskipun jembatan tersebut telah selesai pengerjaannya.

“Memang belum dioperasikan, belum selesai seluruhnya,” kata Kepala Bidang TNGGP Wilayah Sukabumi, Syahrial Anuar kepada wartawan seusai sosialisasi publik pengembangan wisata alam TNGGP Resort Situgunung di Wisma Panineungan, Cisaat, Sukabumi, Kamis (22/3/2018).

Menurut dia, sebelum dioperasikan, jembatan gantung di atas tajuk pepohonan tersebut semuanya harus memenuhi standar, dan akan diuji oleh lembaga sertifikasi.

“Akan dicek kekuatannya, termasuk untuk jumlah pengunjung setiap kali masuk atau melintas jembatan,” ujar dia.

“Kita siapkan dulu lebih baik. Aturannya dan prosedurnya harus jelas dulu baru kita buka. Setelah safety baru dibuka, selagi belum siap belum dibuka,” sambungnya.

Konsultan PT Fontis Aqua Vivam Luis menjelaskan, pembangunan jembatan gantung sudah selesai. Namun masih menunggu selesainya pembangunan beberapa fasilitas yang dipersyaratkan.

Juga untuk jembatannya hanya tinggal menunggu hasil terakhir pengecekan dari Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

“Walaupun secara lisan, disampaikan jembatan ini sudah di atas standar,” jelas Luis.

Dia menuturkan, biasanya dalam pembagunan jembatan gantung itu dipersyaratkan menggunakan tiga sling di bawah. Sedangkan jembatan gantung ini menggunakan lima sling di bawah.

“Kita juga menggabungkan suspension bridge dengan suspender. Suspension bridge kekuatan bagian atas dan suspender bagian bawah. Kita lakukan bagian atas dan bawah,” tuturnya.

Luis mengatakan, saat ini pihaknya juga masih menyelesaikan beberapa fasilitas yang dipersayaratkan. Seperti kamar mandi dan toilet, mushala, pos-pos pemantauan, dan pos kesehatan.

“Kamar mandi dan toilet sudah selesai, pos-pos pemantau juga sudah. Kemudian mushala, ruang kesehatan masih dalam proses pembangunan,” tutur dia.

“Antusias pengunjung memang besar ingin cepat dibuka. Tapi kita harus safety, dan memenuhi standar dulu baru dibuka. Kalau terjadi apa-apa, kita salah juga,” pungkasnya.

Sumber: KOMPAS.com

Berita lainnya

Beri komentar

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.