Ulah Korban Miras Opolsan: Sudah Selamat Minum Lagi Hingga Akhirnya Tewas
wartapriangan.com, BERITA BANDUNG. Korban minuman keras (miras) oplosan di Cicalengka Kabupaten Bandung kembali bertambah menjadi 44 empat orang. Korban terakhir, bernama Diki (25) warga Warunlahang, Kecamatan Cicalengka.
Dari informasi yang dihimpun detikcom, Jumat (13/4/2018), total korban tewas miras oplosan di Kabupaten Bandung menjadi 44 orang. 32 orang tewas di RSUD Cicalengka, tiga orang di RSUD Majalaya dan tujuh orang di RS AMC Cileunyi.
Diki menghembuskan nafas terakhirnya sekira Pukul 10.00 WIB. Jasad Diki langsung diboyong ke rumah duka menggunakan mobil ambulans sekira Pukul 11.00 WIB.
“Minggu ke sini, terus pulang. Rabu ke sini lagi, meninggal tadi jam 10,” kata teman korban, Dafa (18) saat ditemui di kamar mayat.
Dafa menuturkan, Diki menenggak miras oplosan bersama tiga temannya, Ugun, Hari dan Iki. Tiga temannya terlebih dahulu meninggal dunia. “Minumnya, katanya di pangkalan ojek jembatan,” kata Dafa
Menurut Dafa, sebetulnya Diki sudah pulang dan selamat tapi Diki minum lagi, sehingga harus balik lagi ke rumah sakit untuk menjalani perawatan.
“Katanya minum lagi. Padahal sudah selamat. Enggak nyangka meninggal, pas pagi sempat ngbrol, ngobrolin temannya yang terlebih dahulu meninggal,” jelasnya.
Humas RSUD Cicalengka membenarkan korban tewas miras oplosan di RSUD Cicalengka bertambah. Korban bertambah menjadi 34 orang. “Iya bertambah lagi, dari 32 menjadi 34. Di IGD satu orang dan ruang rawat inap satu orang, total kunjungan 247 orang,” ujarnya.
Irfan mengungkapkan, karena aksi tersebut dihadiri sekitar 10 komunitas pemuda, mereka akan membuat petisi yang ditujukan kepada pemerintahan terkait.
“Harapannya Cicalengka kondusif, bersih dan jauh dari miras oplosan. Kami akan bangun kerjasama dengan pihak terkait, di sini ada sekitar 10 komunitas pemuda di Cicalengka,” ungkapnya.
Sementara itu, salah satu peserta aksi perwakilan dari Pelajar Islam Indonesia (PII), Akbar Rudiansyah (18) yang merupakan kelas XII SMAN 1 Cicalengka mengaku merasa miris dengan kejadian puluhan warga Cicalengka tewas akibat menenggak miras oplosan.
“Melihat kondisi seperti ini, saya miris ketika pemuda Cicalengka bisa peduli ketika ada masalah, khususnya dengan pelajar. Selain itu, instansi terkait yang tidak dapat mengarahkan peserta didik, untuk mwnjauhi miras oplosan. Semoga, ini menjadi langkah awal, dan alat pemersatu untuk tidak lagi apatis dengan kejadian yang terjadi,” jelasnya.
Sumber: detikNews