Seharusnya Ada Metode Sosialisasi Pilkada Yang Efektif dan Kreatif di Kabupaten Ciamis
wartapriangan.com, OPINI. Kita tahu bahwa 2018 ini adalah tahun politik pemilu serentak di daerah (kabupaten/kota) dan provinsi. Dan Kabupaten Ciamis adalah daerah yang sedang dihadapi dengan masa tersebut. Di Ciamis pada khususnya, terdiri dari 27 kecamatan yang menurut hemat saya besar kemungkinan tidak terjamah tentang pemahaman akan Pilkada. Dan pasti ada kecamatan/desa yang tidak tersosialisasikan tentang pemilihan umum serentak ini.
Berbicara tentang sosialisasi tujuan dari pada itu adalah tentang pemberian pesan politik kepada masyarakat akan pentingnya pemilihan umum ini. Diharapkan masyarakat cerdas dalam memilih dan cerdas dalam menyikapi ini semua agar tidak terjadinya sesuatu yang tidak diharapkan seperti money politik, golput, dan fanatik terhadap salah satu calon yang nantinya akan berdampak pada memanasnya suasana politik di Kabupaten Ciamis dan menimbulkan yang namanya sindrom sosial.
Kembali ke persoalan di atas, ketika setiap mahasiswa di Kabupaten Ciamis diundang secara resmi oleh KPU yang dihadiri oleh universitas yang ada di Kabupaten Ciamis yang berjumlah 50 orang, hari Rabu (11/04/2018) kemarin, dapat dipahami faktor belum ratanya sosialisasi tentang pilkada ke setiap desa/kecamatan yang ada di Kabupaten Ciamis karena kecilnya dana di Kabupaten Ciamis untuk persoalan tersebut. Akan tetap menurut hemat saya, anggaran kecil bukan penghambat bisa tersampainya pesan politik tentang pilkada kepada masyarakat. Untuk itu perlu adanya metode sosialisasi pilkada yang bisa meminimalisir anggaran yang ada, yang lebih efektip dan kreatif agar tersampaikan pesan tersebut kepada masyarakat.
Sosialisasi itu bukan sekedar berbentuk ceramah, seminar, workshop atau dengan alat peraga seperti baliho dan yang sejenisnya saja. Tetapi harus kita ingat sosialisasi itu bukan sekedar pemahaman tentang siapa calonnya, no urut berapa yang dipangpang di baliho melainkan yang lebih penting adalah bagaimana menyuarakan “pesan politik” tentang money politik, golput, dan ide gagasan pasangan calon guna tercapainya pemilihan yang cerdas untuk mensukseskan PILKADA 2018 dan bisa memajukan KABUPATEN CIAMIS ke arah yang lebih baik lagi.
Kita tahu masih banyak jalan menuju Roma. Kalau kita mengacu kepada ungkapan tersebut, pada intinya anggaran kecil bukan sesuatu alasan untuk tidak bisa menyamaikan pesan tersebut kepada masyarakat. Dalam kondisi pilkada 2018 ini harus memperkuat kerjasama antara semua pihak baik itu instansi yang berkaitan atau ormas, dan organisasi mahasiswa atau yang lainnya.
Kalau dijinkan untuk memberi saran dan kritik, seharusnya ada sebuah forum seperti FGD (Forum Grup Diskusi) yang dihadiri oleh setiap ormas, instansi pemerintah yang berkaitan, organisasi mahasiswa, ormas islam atau yang lainnya untuk merumuskan bagaimana agar tersampainya pesan politik tentang PILKADA ini kepada masyarakat dengan metode efektif dan kreatif dengan anggaran yang secukupnya. Bukan sekedar sosialisasi yang dihadiri oleh ormas, mahasiswa atau yang lainnya karena yang seharusnya mendapat sosialisasi itu masyarakat yang berada di daerah yang awam tentang politik PILKADA ini dan minim akan pendidikan politik.
Sosialisasi tersebut bisa berupa dengan pola gerakan sosial yang kreatif bagi pemilih pemula, pemuda, dan kaum tua dengan melibatkan organisasi sekolah, guru, aparat desa/dusun membuat salebaran, pembuatan film pendek tentang pentingnya pemilu yang bersih dan cerdas yang terhindar dari yang namanya money politik, golput, dan berisi ide gagasan pasangan calon untuk memajukan Kabupaten Ciamis. Atau bisa film pendek itu dibuat secara sederhana oleh KPU/D dan BAWASLU dengan anggaran yang minim yang nantinya film pendek tersebut diputar di setiap desa/dusun dan sekolah-sekolah berupa layar tancap yang dilihat oleh seluruh masyarakat dan siswa/i dengan bekerjasama antara KPU dan BAWASLU dengan instansi yang ada di desa/dusun dan sekolah se-kecamatan Ciamis guna memberi pemahaman tentang pentingnya pendidikan politik.
Mari mensukseskan dan mengawal terus PILKADA 2018 yang berkeadilan, cerdas dalam memilih dan cerdas dalam bersikap guna terwujudnya PILKADA yang bersih yang terhindar dari money politik, golput dan sejenisnya yang merugikan.
Allhualam Bisoaf,
Dendi Herdiana
Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa IAID Ciamis 2017-2018