Ini Cara Pertamina Tasikmaya Antisipasi Kelangkaan LPG Jelang Ramadan

112

wartapriangan.com, BERITA TASIKMALAYA. Pertamina Marketing Operation Region (MOR) III telah memastikan persediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan LPG di wilayah Priangan Timur khusunya di Tasikmalaya. Hal tersebut untuk memenuhi kebutuhan warga menjelang bulan suci Ramadan dan persiapan Hari Raya Idul Fitri 1438 H.

Berdasarkan catatan tren peningkatan konsumsi BBM dan LPG yang terjadi selama ini, Pertamina telah menyiapkan stok tambahan yang bervariasi di tiap-tiap daerah dengan rata-rata kenaikan 20 persen sampai 25 persen.

Section Head Communication and Relations Pertamina MOR III, Alih Istik Wahyuni dalam keterangan persnya mengatakan, kenaikan konsumsi BBM dan LPG di bulan Ramadan dan Idul Fitri adalah hal yang lumrah terjadi. Apalagi menjelang puncak arus mudik dan arus balik. “Nah dengan antisipasi kejadian tersebut pertamina telah mempersiapakan dari sekarang,” ujarnya.

Dia menambahkan, pihaknya juga menyiapkan antisipasi kenaikan konsumsi produk LPG khususnya 3 Kg dan Bright Gas 5,5 Kg.

“Melihat tren konsumsi pada momen Ramadan dan Idul Fitri sebelumnya, kenaikan konsumsi LPG 3 Kg diperkirakan mencapai angka 20% hingga 25% jika dibandingkan dengan rata-rata konsumsi normal dari mulai pasokannya kemudian di terminal LPG kemudian juga sampai ke SPBE. Sehingga kami jamin tidak ada kekurangan stok di masyarakat. Jadi masyarakat tidak perlu panik selama Ramadan dan Lebaran stok LPG sangat aman,” ujarnya.

Lebih lanjut Alih Istik wahyuni menuturkan, untuk LPG dengan produk terbaru Bright Gas 5,5 Kg dihadirkan sebagai alternatif. Terdapat banyak kalangan yang sebetulnya mampu tapi lebih memilih LPG 3 Kg. Sulit beralih ke LPG 12 Kg karena selisih harganya terlalu jauh.

“Kini kami buat inovasi baru dengan Bright Gas 5,5 Kg. Lebih murah dari LPG 12 Kg. Tentunya lebih ringan dibawa,” pungkasnya.

(Andri Ahmad Fauzi/WP)

Berita lainnya

Beri komentar

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.