Ini Penjelasan Manajemen RSUD Ciamis Terkait Ditolaknya Pasien Bayi Hingga Meninggal

1,816

wartapriangan.com, BERITA CIAMIS. Manajemen RSU Ciamis sesalkan atas pemberitaan di berbagai media masa. Pemberitaan dimaksud terkait tejadinya musibah yang menimpa bayi berusia dua hari yang merenggang nyawa setelah ditolak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciamis.

Pasalnya, bayi bernama Muhammad Azkar dari pasangan suami istri, Uus Usman hidayat (22) dan Enok Siti Nurwahidah (22) warga Dusun Sukamanah RT. 04 RW 09 Desa Sukawening Kecamatan Cipaku, ketika dalam kondisi kritis ditolak RSUD Ciamis karena kamar penuh.

“Pada hari Jumat (13/04/18) saya melahirkan Azkar secara normal di RSUD Ciamis pukul 09.40 WIB dan pulang pada hari Sabtu (14/04/18) sekitar pukul 11.00 WIB. Namun, jelang Magrib kondisi kesehatan Azkar mulai memburuk, panas dan kejang-kejang maka anak kami langsung melarikan ke Rumah Sakit Permatan Bunda,” jelas ibu Azkar, Enok.

“karena keterbatasan alat, anak kami disarankan untuk dibawa ke RSUD Ciamis, mengingat kondisi anak kami (Azkar) sudah kritis,” lanjut Enok.

Menanggapi hal tersebut, RSUD Ciamis melalui Kabid Pelayanan, drg. Asep Kemal Pasha memberikan tanggapan “Kejadian ini hanya miskomunikasi saja, sebetulnya sebelum pasien dibawa ke sini, pihak bidan yang membawa pasien dan keluarganya sudah menelepon kepada pihak kami, kami katakan bahwa RSU mohon ma’af tidak bisa melayani, sehubungan ruangan penuh ditambah lagi peralatan yang ada sedang dipakai pasien lain”.

Asep Kemal Fasha juga menjelaskan, ketika suatu faskes (fasilitas kesehatan) akan merujuk ke faskes lain, faskes perujuk pertama harus menyiapkan segalanya, prosedurnya, pengamanan dijalanya. “Sekiranya pasien tidak aman dirujuk sebaiknya tahan dulu di situ”.

“Kalau memang harus dirujuk pastikan tempat yang akan jadi rujukan itu pastikan bisa menerima dan kosong,” tambahnya.

“Kita kalau mau merujuk pasien selalu pastikan tujuan rumah sakit yang akan kita jadikan rujukan itu kosong dan bisa menerima, kalau memang tidak bisa kita cari dulu RS lain kendaraanya pun kita siapkan ambulans,” terang drg. Asep.

“Ini Inisiatif bidan sendiri, pihak rumah sakit tidak pernah menerima rujukan dari pihak Rumah Sakit Permata Bunda terkait pasien tersebut, jadi  pihak kami hanya kena getahnya saja dari kejadian tersebut, untuk peningkatan pelayanan kita telah ajukan Neo Intesive Care Unit (NICU),” pungkasnya.

(Dena A Kurnia/WP)

Berita lainnya

Beri komentar

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.