Kendaraan Listrik Siap Diuji Coba
wartapriangan.com, BERITA OTOMOTIF. Balai Besar Teknologi Konservasi Energi, Badan Pengkaian dan Penerapan Teknologi (B2TKE-BPPT) mematangkan rencana pengujian kendaraan listrik di Yogyakarta. Kepala B2TKE-BPPT, Mohammad Mustafa Sarianto mengatakan dengan pengembangan panel surya penghasil listrik di Baron Techno Park di Gunung Kidul memungkinkan untuk lokasi tempat pengisian daya kendaraan listrik. Jalur Yogya-Gunung Kidul pun menjadi rute paling cocok untuk uji coba kendaraan listrik baik roda dua maupun roda empat.
“Kita sedang merancang ingin menjadikan jalur Jogja, sejauh 65 kilometer itu untuk digunakan jalur uji coba kendaraan listrik, memang membutuhkan jarak jauh, sampai di sana (Baron) kita sediakan charging station,” tutur Mohammad kepada Republika pada Kamis (30/8).
Pengujian kendaraan listrik akan melibatkan komunitas-komunitas kendaraan listrik baik motor maupun mobil. Uji coba rencananya akan dilakukan mulai Oktober mendatang. Selain di Yogyakarta, B2TKE-BPPT juga membidik pulau Sumba untuk menjadi wilayah pengujian kendaraan listrik, terlebih di Sumba terdapat area dengan solar cell yang memungkinkan untuk pembuatan charging station. Mohammad berharap kendaraan listrik dapat berkembang dengan cepat di tanah air. Kendati menurutnya perlu kerjasama dengan berbagai pihak terutama untuk mendukung keberadaan fasilitas umum yang menyediakan pengisian daya listik.
“Kami berharap disaat ini BPPT bisa menyediakan fasilitas-fasilitas pengujian untuk kendaraan listrik,” tuturnya.
Menurut Mohammad, Pertamina bisa menyediakan tempat pengisian daya listrik di Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU). Selain itu, jelas dia Pemerintah pun dapat mendorong masyarakat untuk menggunakan rooftop sehingga bisa menghasilkan energy listik yang bisa dimanfaatkan untuk pengisian daya kendaraan listik. Di lain sisi, B2TKE-BPPT juga tengah melakukan pengkajian terkait bobot batrei kendaraan listik. Sehingga lebih memudahkan pengguna kendaraan listik untuk melakukan pengisian daya saat dalam perjalanan.
Menurutnya diperlukan batrei dengan daya 50 volt untuk tiap kendaraan lisitik. Sementara BPPT masih melakukan kanjian agar pengisian daya di tempat pengisian daya listik (charging stasion) bisa menghemat waktu. Di lain sisi, B2TKE-BPPT mengapresiasi kampus-kampus yang terus berinovasi mengembangkan kendaraan listik. Meski begitu, Mohammad berharap dalam pengembangan kendaraan listrik tersebut, kampus bisa menggandengan industri untuk mengetahui standar yang sesuai.
“Kalau motor kan bisa saja tinggal ganti batrei karena kecil tapi untuk mobil ini kita perlu pikirkan. Artinya kan tak perlu ngecash, tinggal ganti batrei. Kalau ngecash di charging station pun bisa cepat, ini yang perlu dipikirkan,” tuturnya.
Sumber : Republika