Jokowi akan Hadiri Puncak Hari Santri Nasional di Cirebon
wartapriangan.com, BERITA JAWA BARAT. Puncak peringatan Hari Santri Nasional akan digelar di Alun-alun Keraton Kasepuhan Kota Cirebon, Senin (22/10) mendatang. Rencananya, kegiatan itu bakal dihadiri Presiden RI, Joko Widodo.
Selain presiden, sejumlah tokoh NU juga direncanakan hadir, seperti KH Ma‘ruf Amin dan Ketua PBNU KH Said Aqil Siradj. Adapula Sultan Kasepuhan XIV, PRA Arief Natadiningrat, serta sultan dan raja se-nusantara.
“PBNU akan memperingati Hari Santri Nasional, yang dimungkinkan akan melibatkan sekitar 10 ribu alim ulama se-nusantara. Tentu ini kebanggaan bagi Cirebon yang memang lekat dengan Kota Wali,” kata Penjabat Wali Kota Cirebon, Dedi Taufik, usai rapat persiapan Hari Santri Nasional, di rumah dinas wali kota Cirebon, akhir pekan kemarin.
Dedi mengungkapkan, Hari Santri akan dimeriahkan pula dengan berbagai kegiatan. Di antaranya, Festival Tajug, lomba Puji-pujian Masjid, Bersih-bersih Kasultanan, lomba Tahfidz Quran dan pelatihan wirausaha pemuda masjid.
‘’Kegiatan itu juga sesuai visi Pemprov Jabar, yakni Jabar Juara Lahir dan Bathin, ‘’ kata Dedi.
Dedi menambahkan, untuk mendukung kegiatan tersebut, Pemkot Cirebon juga akan menggulirkan syiar dakwah melalui aplikasi. Selain itu, mendukung penggunaan teknologi digital, salah satunya melalui pemasangan wifi di beberapa masjid ternama di Kota Cirebon. Di antaranya, Masjid Raya At Taqwa, Masjid Agung Sang Cipta Rasa dan Masjid Merah Panjunan.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi Informasi dan Statistik Kota Cirebon, Iing Daiman, menerangkan, untuk pengembangan aplikasi, pihaknya bekerja sama dengan Nahdatul Ulama (NU). Aplikasi itu akan digunakan untuk syiar agama sehingga santri benar-benar melek teknologi.
‘’Kami ingin berkolaborasi dengan NU dalam mengelola aplikasi syiar agama. Hal ini melengkapi berbagai aplikasi yang sudah kami buat, ‘’ tutur Iing.
Iing menyebutkan, aplikasi itu di antaranya berisi tentang berbagai informasi seputar wisata religi, salah satunya berbagai masjid bersejarah di wilayah Cirebon. Hal tersebut juga untuk mendukung program pariwisata religi yang dimiliki Kota Cirebon dan sekitarnya.
Sumber : Republika