Singkirkan Material Longsor Di Tasikmalaya, Pemerintah Turunkan Alat Berat
wartapriangan.com, BERITA TASIKMALAYA. Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, menurunkan alat berat untuk membersihkan tumpukan tanah sejak Kamis, (08/11/2018) kemarin. Akan tetapi, material longsor yang menimbun jalan terlalu menumpuk, sehingga beberapa kendaraan belum bisa melintas di Jalan Desa Bojongsari.
Material batu dan pohon yang menutupi jalan menjadi sasaran pembersihan awal karena berada di pintu masuk Kecamatan Culamega. Dikhawatirkan jalan utama yang jadi satu – satunya jalur menuju Kota, dan Ibu Kota Kecamatan amblas jika tidak dikeruk.
Keterbatasan alat serta tenaga manusia membuat proses evakuasi material longsor dipastikan berlangsung lama. Bahkan, Pemerintah Daerah mentargetkan pembersihan longsor di 30 titik minimal dua pekan lamanya.
Kepada Warta Priangan, Kasminto, Camat Culamega mengatakan, berkat upaya BPBD, Dinas PUPR, dan Bupati, alat berat akhirnya bisa membuka daerah terisolir. Jalan yang tadinya tidak bisa di lalui kendaraan, kemarin sudah bisa dilewati untuk roda dua.
Pemerintah mencatat sekitar 7000 warga, di Desa Cikuya dan Desa Bojongsari hidup di daerah yang terisolir. Tak hanya akses ekonomi, akses pendidikan dan kesehatan warga juga terkendala medan yang sulit akibat longsor.
“Petugas harus berjalan 12 kilometer untuk bisa menembus beberapa kampung yang dihuni oleh sekitar 800 hingga 1.200 jiwa itu. Kini sebagian jalan sudah bisa di lalui,” ujarnya pada Sabtu, (10/11/2018).
Kasminto menambahkan, dua Desa terisolir karena jalan tertimbun oleh batu tanah, dan pohon besar, kondisi diperparah dengan ada kiloan meter jembatan putus. Saat ini sebagian sudah bisa di buka sementara, dan yang lainya masih dalam pekerjan oleh alat berat.
“Akibat bencana banjir bandang dan longsor di Kecamatan culamega ini, empat warga meninggal dunia, seluruh korban sudah dimakamkan. Korban kemungkinan terseret belasan kilometer karena ditemukan di kawasan Pantai Cipatujah.” Paparnya.
(Andri Ahmad Fauzi/WP)