Beban Moril Seorang Pengangguran
wartapriangan.com, OPINI. Mendengar kata menganggur mindset kita langsung tertuju pada orang yang sedang bermalas – malasan, bersantai – santai dan hal lainnya yang mungkin tidak berguna. Hal tersebut disebabkan pola pikir masyarakat masih awam dan memang masih seperti itu. Seseorang yang mau menikah terkadang juga kesulitan mendapatkan restu calon mertua, ini sebagai akibat status moril pengangguran.
Fenomena yang seringkali terjadi adalah membanjirnya pelamar pada bursa kerja ataupun penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Kondisi tersebut menandakan bahwa pengangguran di sekitar kita masih relatif banyak. Setiap tahunnya lulusan – lulusan dari perguruan tinggi dan lulusan setingkat SLTA jumlahnya mencapai Jutaan. Otomatis akan semakin bertambahnya angkatan kerja. Jika tidak terserap, maka menjadi penggangguran. Tentunya hal ini adalah tantangan berat bagi Pemerintah agar perlu upaya menciptakan lapangan kerja dalam mengatasinya.
Secara konsep, pengangguran adalah angkatan kerja yang belum mendapatkan kesempatan tetapi sedang mencari pekerjaan atau orang yang tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin memperoleh pekerjaan. Sedangkan angkatan kerja itu sendiri adalah penduduk usia kerja (15 tahun dan lebih) yang bekerja dan punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja dan pengangguran.
Pengangguran dapat digolongkan ke dalam dua golongan yaitu : tingkat pengangguran terbuka dan setengah pengangguran. Tingkat pengangguran terbuka yakni persentase jumlah pengangguran terhadap jumlah angkatan kerja. Sedangkan setengah pengangguran adalah mereka yang bekerja dibawah jam kerja normal (kurang dari 35 jam seminggu).
Menurut ILO tingkat pengangguran terdiri dari;
1) Mereka yang tidak punya pekerjaan dan mencari pekerjaan.
2) Mereka yang tidak mempunyai pekerjaan dan mempersiapkan usaha.
3) Mereka yang tidak mempunyai pekerjaan dan tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan.
4) Mereka yang sudah punya pekerjaan tetap tetapi belum mulai bekerja.