FESTIVAL COFFEE RAJADESA ART AND CULTURE

586

Data Sensus Pertanian BPS Ciamis tahun 2013

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Ciamis, berdasarkan hasil Sensus Pertanian tahun 2013,  jumlah rumah tangga usaha perkebunan kopi di Kabupaten Ciamis mencapai 18.616 rumah tangga.  Sebagian besar yaitu sebanyak 4.248 rumah tangga berada di Kecamatan Rajadesa. Persebarannya terdapat di semua kecamatan dan paling sedikit di Kecamatan Ciamis. Dari Hasil Sensus Pertanian 2013 juga, diketahui bahwa jumlah pohon kopi yang diusahakan/dikelola di Kabupaten Ciamis sebanyak 9.738.245 pohon,  terbanyak berada di Kecamatan Rajadesa yaitu  6.071.794 pohon. Adapun  jumlah pohon kopi yang paling sedikit  berada diKecamatan Lakbok yaitu hanya sebanyak 533 pohon.

Tak hanya kopi, seni  Mabokuy dari Rajadesa diharapkan  menambah ragam budaya di Jawa Barat. Mabokuy adalah Manusia Boboko Dudukuy. Mobukoy terkait dengan kerajinan anyaman di Kecamatan Rajadesa. Kecamatan ini menjadi salah satu  sentra industri anyaman bambu di Kabupaten Ciamis. Hampir setiap desa di Rajadesa memiliki pengrajin anyaman bambu. Adapun beberapa produk  unggulannya  berupa ayakan/sair, boboko, dudukuy, nyiru dan juga anyaman tikar dari pandan. Khusus Mabokuy ini karena helaran di adakan di Purwaraja, sedangkan Desa Purwaraja sebagai penghasil boboko dan dudukuy. Mobukoy merupakan sebuah karya seni dari potensi industri anyaman yang digagas oleh Paguyuban Seni Sunda Tunas Muda Purwaraja.

Bedasarkan data BPS, pada tahun 2018, jumlah industri anyaman di Kecamatan Rajadesa sebanyak 3.085 industri. Adapun Desa dengan industri anyaman terbanyak berada di Desa Tanjungsari, yaitu sebanyak 938 Industri. Sedangkan yang terendah berada ada di Desa Andapraja, tidak terdapat industri anyaman.

Disamping itu, biasanya ditampilkan juga Seni Lontang. Lontang merupakan Ronggeng Buhun asli Kecamatan Rajadesa. Ciri khas Lontang adalah penarinya laki – laki. Dengan demikian Lontang/Ronggeng Buhun merupakan kesenian asli Rajadesa, berbeda dengan ronggeng –  ronggeng yang ada di daerah lain.

Misalnya Ronggeng Tayub, menurut ahli kebudayaan, Bapak Eman Hermansyah, S.Pd, Kasi Pembinaan Kesenian Disbudpora Kabupaten Ciamis, Ronggeng Tayub ini tersebar dibeberapa Kecamatan di Ciamis Utara. Persebarannya  yaitu di  Kecamatan Tambaksari, Rancah, Sukadana, Panawangan dan Panumbangan. Adapun di Kecamatan Panumbangan, Ronggeng  dikenal dengan sebutan Bongbang.

Perpaduan festival kopi dan seni budaya lokal ini diharapkan mampu mendongkrak wisata di Kabupaten Ciamis. Dengan ditampilkannya seni Mobukoy dan Lontang juga sebagai pelestarian budaya asli daerah di tengah gempuran seni dari luar. Khususnya menyasar kaum milenial untuk lebih menyukai budaya asli daerah. Inilah tugas kita bersama dalam memajukan budaya asli daerah.

Amanat UU tentang Pemajuan Kebudayaan

Berita lainnya

Beri komentar

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses