Kegiatan KSA Hasilkan Data Produktivitas Pertanian di Ciamis

79

wartapriangan.com, BERITA CIAMIS. Badan Pusat Stastistik Kabupaten Ciamis melakukan breafing untuk mengecek kesiapan perangkat maupun kesanggupan calon petugas Kerangka Sampel Area (KSA) 2019. Acara tersebut dibuka langsung oleh Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Ciamis, di Aula Kantor BPS Ciamis, Rabu, (23/01/2019).

Dalam penyampaiannya Kepala BPS meminta komitmen calon petugas dalam melaksanakan tugas KSA untuk kurun waktu selama tahun 2019. Kegiatan KSA sendiri telah memanfaatkan teknologi smartphone android untuk pengecekan dilapangan secara real time.

“Pelaksanaan KSA dilakukan setiap bulan pada periode tanggal 25 sampai 30 setiap bulannya. Prosesnya adalah dengan melakukan cek lapangan dengan menggunakan aplikasi di android yaitu memotret kondisi lapangan pada 9 titik pengamatan,” kata Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Ciamis, H. Nevi Hendri, S. Si, MM.

Sejumlah calon petugas KSA Badan Pusat Statistik Ciamis melakukan prakterk lapangan di kawasan pesawahan sekitar Kota (Foto : Helmi Razu Noviansyah/WP)

Dijelaskannya, Setelah penyampaian teori dalam ruangan, pihaknya mengajak calon petugas KSA melakukan praktek lapangan, di pesawahan sekitar Kota. Setiap titik pengamatan merupakan implementasi dari satu hektar kawasan.

“Sasaran kegiatan atau obyek KSA sendiri adalah komoditas pertanian, yakni tanaman pangan yaitu padi. Dari hasil kegiatan KSA nanti, maka akan menghasilkan data produksi padi, agar menjadi tolak ukur,” jelasnya kepada Warta Priangan.

Menurutnya, 36 orang petugas akan disebar ke setiap Kecamatan serta akan mengirimkan data akurat estimasi produktivitas ke server yang sudah tersedia. Dari server itu nantinya kegiatan para petugas akan terpantau berdasarkan data yang masuk.

“Biasanya setiap petugas dalam waktu 2 sampai 3 hari kegiatan KSA bisa selesai untuk 6 sampai 7 segmen dan masing – masing segmen sembilan  titik pengamatan. Adapun untuk mendapatkan data produktifitas padi per hektar dilakukan survei ubinan setiap empat bulan sekali atau tiga sub round,  nantinya dari situlah kita bisa memberikan data produksi padi kepada publik.” Pungkasnya.

(Helmi Razu Noviansyah/WP)

Berita lainnya

Beri komentar

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses