Tantangan Ketersediaan Dan Stabilitas Harga Beras Bagi Pemerintah

145

wartapriangan.com, OPINI. Ketersediaan pangan merupakan sebuah keniscayaan untuk konsumsi masyarakat. Berbagai tantangan dan permasalahan yang sering muncul adalah faktor kecukupan dan keterjangkauan harga, kedua faktor ini saling berkaitan erat. Pasokan atau ketersediaan komoditas  berpengaruh terhadap fluktuasi harga pangan.

Adapun penyediaan pangan tersebut mencakup makanan dan minuman yang berasal dari tanaman, ternak dan ikan, bagi  penduduk  suatu  wilayah  dalam  suatu  kurun waktu tertentu. Ketersediaan pangan merupakan suatu sistem yang berjenjang (hierarchial system). Mulai dari tingkat Nasional, Propinsi (regional), lokal (Kabupaten/Kota) dan rumah tangga.  Ketersediaan pangan dapat diukur baik pada tingkat makro maupun mikro (Baliwati dan Rosita, 2004).

Dalam Permentan nomor 65 tahun 2010, ketersediaan pangan berfungsi menjamin impor pangan untuk memenuhi kebutuhan seluruh penduduk, dari segi kuantitas, kualitas, keragaman dan keamanannya. Ketersediaan pangan dapat dipenuhi dari tiga sumber, yaitu :

(1)  Produksi dalam negeri,

(2)  Pemasokan pangan (impor),

(3)  Pengelolaan cadangan pangan (stok pangan).

Kondisi sekarang, kemampuan ekonomi sebagian besar penduduk kita masih  masih relatif lemah. Hal ini menjadi dasar yang penting untuk tetap menjadi  bangsa yang mandiri di bidang pangan.  Perlu disadari bahwa  kemampuan memenuhi kebutuhan pangan dari produksi sendiri, juga menyangkut  harkat martabat dan kelanjutan eksistensi bangsa. Kita masih dikenal sebagai negara agraris, oleh sebab itu, impor pangan merupakan pilihan akhir, apabila terjadi kelangkaan produksi dalam negeri.

Berbicara ketersediaan pangan, pastinya masih identik dengan ketersediaan beras. Beras merupakan makanan pokok sebagian besar warga kita. Oleh karena itu, beras mempunyai nilai strategis. Namun demikian, keberagaman pangan juga  mulai dipikirkan Pemerintah. Masyarakat di edukasi untuk mengurangi ketergantungan terhadap beras.  Beragam pilihan pangan mulai digulirkan kepada masyarakat.

Mengingat masih pentingnya beras, Pemerintah berstrategi  untuk meningkatkan ketahanan pangan. Ketahanan pangan dibangun dengan optimalisasi  produksi dalam negeri. Pertimbangan tersebut menjadi semakin penting bagi Indonesia, karena jumlah penduduknya semakin besar. Hal ini diperkuat dengan sebaran populasi yang luas dan cakupan geografis yang tersebar. Oleh sebab itu, untuk memenuhi kebutuhan pangan penduduknya, Indonesia memerlukan ketersediaan pangan dalam jumlah mencukupi dan tersebar.

Perbandingan Harga Beras Tahun 2018 dan Tahun 2019 Berdasarkan Surplus

Berita lainnya

Beri komentar

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.