Angka Pengangguran SMK Masih Terbilang Tinggi
Strategi Yang Bisa Ditempuh (Page 2)
Ditinjau dari aspek pendidikan, tampaknya harus ada perbaikan besar dalam bidang kurikulum. Penguatan jiwa enterpreuner atau mata pelajaran kewirausahaan perlu dilakukan segera. Pada proses pembelajaran diharapkan mampu menimbulkan daya juang atau pola pikir untuk mandiri. Tidak hanya berpikir cepat lulus dan cepat untuk melamar kerja. Tidak bisa dipungkiri menurut data BPS pada bulan Agustus 2018 jumlah Buruh/Karyawan/Pegawai masih menempati porsi paling besar yaitu sebesar 39,70%. Sedangkan yang berusaha sendiri sebesar 19,05%, berusaha dibantu buruh tidak tetap 15,76%, dan berusaha dibantu buruh tetap 3,46%.
Bermacam strategi bisa dilakukan untuk peningkatan penyerapan lulusan SMK. Diantaranya penambahan waktu PKL atau magang dengan cara bekerja sama dengan pelaku usaha yang mampu memberikan wawasan untuk bias berusaha mandiri setelah lulus nanti. Demikian juga perlu ditingkatkan kompetensi siswa agar mampu bersaing di bidangnya. Membuat regulasi terhadap industri untuk bias menyerap lulusan SMK dalam rekrutmen karyawan.
Aspek lain yang perlu juga diperhatikan adalah guru dan sekolah berkualitas.Diperlukan standarisasi dan akreditasi yang lebih terbuka untuk meningkatkan tingkat kepercayaan masyarakat dan siswa terhadap SMK. Demikian pula pemerataan guru yang berkualitas tentu sangat penting guna meningkatkan lulusan yang berkualitas pula dan lebih merata. Kerjasama pemerintah dengan SMK Swasta juga harus lebih ditingkatkan. Adanya sistem zonasi penerimaan siswa baru yang sekarang diterapkan , diharapkan mampu menghasilkan siswa yang berkualitas secara merata.
Tentunya upaya lain yang tak kalah penting adalah peluasan lapangan kerja. Kita masih perlu meggandeng investor – investor. Terutama investor yang mampu menciptakan lapangan kerja dan menampung lulusan SMK. Disamping itu, program kemitraan dari usaha skala besar juga diharapkan dapat memberikan porsi kemandirian terhadap lulusan SMK.
Perlu campur tangan yang lebih besar lagi dari pemerintah. Campur tangan dalam hal regulasi pengaturan pendirian industri padat karya. Industri dengan konten bahan baku lokal yang lebih besar. Penyediaan bahan baku lokal inilah yang bisa menjadi celah garapan para lulusan SMK. Dengan demikian kedepannya pengangguran SMK diharapkan terus berkurang.
Firman Hudaya
(Penulis adalah Stastistisi Pelaksana Lanjutan pada Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Ciamis, Jawa Barat)