Membongkar Image Ciamis Kota Pensiun
Indikator Ekonomi (Page 2)
Pemekaran wilayah Ciamis yaitu Kota Banjar (2003) dan Kabupaten Pangandaran (2012) berdampak terhadap berkurangnya wilayah pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Ciamis. Sejak 15 tahun terakhir, aktivitas ekonomi belum banyak geliatnya. Dari sisi jumlah pusat perbelanjaan berskala besar saja hanya terdapat beberapa unit. Sisanya merupakan kelompok pertokoan dan beberapa pusat jajanan serta rumah makan yang relatif belum ramai.
Demikian pula dengan aktivitas pedagang kaki lima di sekitar taman kota hanya ramai di hari Sabtu dan Minggu. Menjelang malam pun aktivitas transportasi angkutan kota sudah tergantikan dengan ojeg motor. Tidak ada kemacetan kendaraan kecuali di moment – moment tertentu, itu pun sangat jarang.
Kondisi itulah mungkin yang menjadikan Ciamis lekat dengan image ‘Kota Pensiun. Kota yang dianggap belum produktif. Mari kita cermati dari beberapa indicator makro ekonomi. Selama kurun waktu lima tahun terakhir dari tahun 2013 – 2017, Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kabupaten Ciamis berada di kisaran angka 5 persenan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2017 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) mencapai 6,2 triliyun rupiah. Adapun (LPE) Kabupaten Ciamis tumbuh sebesar 5,21%. Dilihat dari distribusi persentase (PDRB) Kabupaten Ciamis didominasi oleh pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 23,64%. Sedangkan perdagangan besar dan eceran sebesar 21,09%. Adapun transportasi pergudangan sebesar 13,10%, sisanya tersebar di kategori lapangan usaha lainnya.Kondisi di atas juga menunjukkan bahwa Kabupaten Ciamis merupakan wilayah agraris karena dominasi sektor pertanian.
Menilik besaran LPE, sebenarnya Kabupaten Ciamis termasuk Kabupaten dengan pertumbuhan ekonomi kategori sedang dan cukup produktif. Meskipun bukan sebagai kategori wilayah pertumbuhan, Kabupaten Ciamis menjadi wilayah yang berpotensi terus berkembang. Perkembangan ini juga ditunjukkan dengan mulai bergesernya struktur perekonomian dari sector pertanian kesektor lainnya. Di beberapa Kecamatan juga mulai terlihat geliat ekonominya. Diantaranya Kecamatan Cikoneng dengan produk industri makanannya. Kecamatan Kawali dengan sektor perdagangannya dan beberapa Kecamatan yang terus tumbuh aktivitas ekonominya.
Maksudnya penulis ingin menjelaskan/menguatkan alasan Ciamis disebut sebagai kota pensiun ?
Tapi judulnya membongkar?
Saya kira akan menyanggah.