PBNU Teken MoU Dengan Bukalapak Terkait Ekonomi Umat

44

wartapriangan.com, BERITA NASIONAL. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Bukalapak teken MoU kerjasama pengembangan ekonomi umat pada Munas Alim Ulama dan Konferensi Besar NU 2019 di Ponpes Miftahul Huda Al-Azhar, Citangkolo, Kota Banjar, Rabu (27/02/2019) malam.

VP of Product Bukalapak, Zakka Fauzan Muhammad menyatakan, kerjasama Bukalapak dan NU tersebut untuk mengembangkan Usaha Kecil Menengah (UKM) di kalangan Nahdliyin supaya mampu bersaing menghadapi revolusi industri 4.0.

“Ekonomi grass root di Nahdliyin kita sama-sama dorong supaya go digital. Dengan kolaborasi ini, NU akan membentuk marketplace sendiri. NU akan punya white label sendiri,” ucap Zakka.

Hal senada, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj pada pembukaan Munas-Konbes NU 2019 juga menyinggung soal tantangan revolusi industri 4.0 yang harus dihadapi warga NU.

“Masyarakat Indonesia, khususnya warga NU harus siap menghadapi revolusi industri 4.0 yang bertumpu pada penggunaan massif teknologi informasi berbasis internet, artificial intelegence (kecerdasan buatan) dan analisis big data,” kata dia.

Dirinya menambahkan, sektor pertanian merupakan penyumbang PDB terbesar kedua di Indonesia. Menurutnya, 82 persen masyarakat Indonesia bergantung pada sektor pertanian, akan tetapi 30 persen dari jumlah tersebut merupakan petani tradisional.

“Yang terseok-seok di tengah gelombang revolusi industri 4.0. Masih sangat ketinggalan para petani kita,” imbuhnya.

Rais ‘Aam PBNU KH Miftachul Akhyar dalam pidatonya menyinggung tantangan NU di era digital. Menurut dia menuju usia satu abad NU perlu menyiapkan 4G, yaitu Grand Idea, Grand Design, Grand Strategy, dan Grand Control.

“Ini pekerjaan rumah NU yang perlu dirumuskan dalam Munas dan Konbes saat ini. Sebab jika tidak di kelola dengan baik, kita jadi bulan-bulanan yang diperebutkan oleh orang lain,” ungkapnya.

Sementara itu, Presiden RI Joko Widodo dalam sambutannya menegaskan bahwa revolusi industri 4.0 bukan lagi bayangan, tetapi sudah datang.

“Persaingan global di era revolusi industri keempat menuntut persiapan sumberdaya manusia yang unggul. Maka kita akan mendirikan 1.000 BLK (Balai Latihan Kerja) untuk komunitas pesantren,” pungkasnya. (SH)

Berita lainnya

Beri komentar

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.