Barista Cantik Asal Ciamis dan Kisah Hidupnya
Dia melanjutkan ceritanya kalau ia dulu tidak suka pada kopi. Setelah menjadi barista dirinya pun sudah mulai menikmati rasa kopi berbagai varian. Meskipun Mutiara kerja dari jam 4 sore hingga jam 1 malam perdua hari sekali dengan upah minimum, sebagai mahasiswi ia tetap fokus pada perkuliahan. Dia hanya perlu membagi waktu agar keduanya bisa berjalan. Bahkan menurut anak pertama dari tiga bersaudara itu tetap meminta izin pada kedua orang tuanya kalau dia berkerja sambil kuliah.
“Insya Allah, orang tua sudah mengizinkan saya kerja part time. Selain saya menimba ilmu di perguruan tinggi, saya juga belajar menjadi barista yang bermimpi membuka bisnis kopi di tanah kelahiran saya Ciamis,” ucap dia dengan lembut.
Sebagai seorang perempuan, Mutiara menunjukan ada proses belajar hidup secara survive menghadapi kerasnya zaman. Tanpa dirinya lupa terhadap kodrat sebagai perempuan, dirinya tetap menjadi seorang mojang dari Ciamis.
Penulis: Syarif Hidayat