Daya Tarik Pesona Situ Lengkong Panjalu
Perkembangan Situ Lengkong Panjalu
Pengembangan potensi wisata di Panjalu menjadi komitmen Pemerintah Daerah bersama masyarakatnya. Pemerintah Kabupaten Ciamis telah memberikan perhatian khusus terhadap kawasan Panjalu. Pembangunan sarana dan prasarana terus ditingkatkan setiap tahunnya. Infrastruktur terutama jalan menuju kawasan saat ini juga sangat askesible. Demikian pula dengan perilaku masyarakat yang ramah wisatawan. Masyarakat sekitar mulai menjungjung tinggi 7 Sapta Pesona, (Aman, Tertib, Bersih, Sejuk, Indah dan Ramah).
Situ Lengkong Panjalu secara turun temurun menjadi sumber kehidupan masyarakat Desa Panjalu. Pemanfaatan Situ Lengkong Panjalu untuk pariwisata berkembang pesat, hal ini terlihat dari jumlah pengunjung yang kian meningkat. Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), rata – rata jumlah pengunjung sebanyak 25 ribu per bulan. Terdapat sebanyak 165 pedagang di kawasan situ yang berkontribusi terhadap sumber pendapatan masyarakat sekitar.
Oleh sebab itu, pengembangan kawasan wisata Panjalu harus terus ditingkatkan. Diperlukan pembangunan sarana wisata lainnya yang mampu menambah daya tarik wisatawan. Sementara ini, Pengunjung meningkat pada setiap bulan Maulud dan Rajab, demikian pula pada masa liburan sekolah dan libur akhir tahun. Selain tujuan berlibur, wisatawan dari luar Ciamis terutama dari Jawa Timur, pada bertujuan wisata religi yaitu berziarah ke Nusa Gede.
Disamping itu, salah satu budaya masyarakat Panjalu, yang masih lestari hingga kini adalah Upacara Nyangku. Sebuah ritual upacara adat pemandian benda pusaka pada setiap bulan Rabiul Awal (Maulid).
Prosesi ritual “Nyangku” diawali dengan berziarah ke makam Raja di Situ Lengkong Panjalu. Kemudian dilanjutkan dengan pencucian benda pusaka peninggalan raja. Seluruh benda pusaka, dikeluarkan dari musium Bumi Alit dan dimandikan di Situ Lengkong Panjalu yang jaraknya berdekatan. Tujuan ritual ini selain menghormati leluhur, juga bertujuan menyebarkan Agama Islam sekaligus sarana Silaturrahmi antar warga” (nyangku = membersihkan diri dari yang dilarang Agama Islam).
Itulah alasan mengapa Situ Lengkong Panjalu memiliki pesona tersendiri. Dengan pengembangan yang lebih luas lagi, diharapkan mampu mendongkrak perkonomian penduduk di Panjalu dan umumnya untuk masyarakat Kabupaten Ciamis.

Adhitya Firmansyah B
(Penulis adalah Tenaga Fungsional Statistisi pada Badan Pusat Statistik Kabupaten Ciamis , Jawa Barat)