Gebyar Demokrasi Politik Indonesia 2019
wartapriangan.com, OPINI. Pada 17 April 2019 nanti, rakyat Indonesia menghadapi helatan pesta demokrasi terbesar yaitu Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, bersamaan dengan Pemilu Legislatif yang dilakukan serentak. Hal ini merupakan sejarah pertama demokrasi di Indonesia sejak Pemilihan Umum tahun 1955. Oleh sebab itu, sangat diharapkan tingginya partisipasi pemilih.
Pemilihan Umum pada tahun 2019 merupakan kali ke sebelas. Pemilu pertama dilaksanakan mulai pada tahun 1955, 1971, 1977, 1982, 1987, 1992, 1997, 1999, 2004, 2009, dan terakhir tahun 2014 lalu. Kemudian dilihat dari jumlah peserta Pemilu, dibandingkan tahun 2014, jumlah peserta pada tahun 2019 mengalami peningkatan. Jumlah peserta Pemilu tahun 2019 yaitu sebanyak 16 Partai Politik (Nasional) dan empat Partai Politik (Lokal).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) dalam buku/publikasi Statistik Politik 2018, kualitas demokrasi di Indonesia diukur melalui Indeks Demokrasi Indonesia (IDI). Secara Nasional, nilai IDI tahun 2017 sebesar 72,11, sedikit lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang bernilai 70,09. Nilai tersebut menunjukkan kualitas demokrasi Indonesia termasuk dalam kategori sedang.
Dibalik euforia Pemilu 2019, terdapat target sasaran pemilih yang dirasa sangat potensial untuk mendulang suara. Mereka adalah generasi muda atau yang lebih dikenal dengan pemilih milennial. Dikutip dari daftar pemilih yang dikeluarkan oleh KPU terdapat sekitar 40% pemilih milennial dari total 185.994.249 pemilih. Keberadaan mereka kerap disebut bakal menentukan arah kebijakan politik bangsa Indonesia kedepan.
Seluruh rakyat Indonesia termasuk generasi milennial yang telah terdaftar mempunyai hak pilih yang diharapkan digunakan pada saatnya. Besarnya jumlah pemilih generasi muda, harus terus didorong untuk menyemarakkan euforia Pemilu. Bagi para pemilih pemula, merupakan salah satu faktor determinan di ajang pemilu 2019 sekaligus sebagai pembelajaran dalam berpolitik. Menurut pengamat politik menilai bahwa generasi milennial memiliki sifat kreatif, percaya diri, tidak loyal dan tidak ingin menjadi objek politik.
Semoga pada Pilpres dan Pileg serentak 2019 ini bisa berjalan dengan aman, damai dan lancer, serta kondusif di semua wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dindin Maeludin, SE
(Penulis adalah tenaga fungsional di BPS Kabupaten Ciamis, Jawa Barat)