Sukses Gelar Pemilu 2019, KPU Pangandaran Sampaikan Apresiasi

42

wartapriangan.com, BERITA PANGANDARAN. Pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019, yang meliputi Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg), baik di Kabupaten Pangandaran hingga pusat, kini telah selesai dilaksanakan.

Khusus di Kabupaten Pangandaran, pelaksanaan Pemilu 2019 berjalan lancar dan hampir tidak ada hambatan apapun sejak dari tahapan kampanye, pemungutan suara, hingga rekapitulasi penghitungan suara tingkat kabupaten.

Tentu saja hal itu bisa terwujud, berkat dedikasi dan dukungan dari berbagai pihak terhadap KPU Kabupaten Pangandaran sebagai penyelenggara pemilu.

Ketua KPU Kabupaten Pangandaran, Muhtadin, menyampaikan terima kasih kepada Forkopimda, Bawaslu Kabupaten Pangandaran, Jajaran Pemerintah Daerah, Kecamatan dan Desa. Termasuk aparat keamanan baik dari TNI dan Polri, tokoh agama, tokoh masyarakat dan seluruh elemen masyarakat yang sudah berperan aktif dalam pelaksanaan pesta demokrasi ini, sehingga berjalan aman dan lancar.

“Tidak lupa juga kami ucapkan banyak terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya, kepada para pejuang demokrasi dari tingkat KPPS, PPS, PKK hingga staf di tingkat Kabupaten serta para relawan demokrasi, yang telah berperan aktif, untuk menghasilkan pemilu yang berkualitas,” ucapnya.

Muhtadin mengatakan, pelaksanaan Pemilu tahun 2019 sangat berbeda dari pemilu tahun 2014, dimana Pilpres dan Pileg waktu itu dilaksanakan secara terpisah, namun untuk pelaksanaan tahun ini, semua jenis pemilihan disatukan.

“Hal itu tentunya menjadi beban dan tantangan tersendiri bagi semua penyelenggara pemilu, baik Bawaslu dan tentu saja KPU,” ujarnya.

Lanjut Muhtadin, kinerja penyelenggara pemilu dimulai dari tahap persiapan sampai dengan distribusi logistik. Dimana para petugas harus mengirimkan logistik ke beberapa daerah yang lokasinya bisa dibilang terpencil.

Belum lagi beberapa akses menuju lokasi pengiriman logistik yang begitu sulit dilewati, contohnya akses ke Dusun Muara Tiga, Dusun Cicurug Desa Sukahurip. Namun semuanya bisa diantarkan dengan selamat.

Tidak berhenti sampai disitu, kata Dia, kinerja para pejuang demokrasi makin dipertaruhkan saat hari pencoblosan berlangsung hingga tahap rekapitulasi suara.

“Seolah menjadi klimaks tahapan pemilu tahun ini, proses rekapitulasi suara menjadi yang paling berat. Tidak sedikit para petugas KPPS harus mendapat penanganan medis karena kelelahan.

Banyak diantara mereka harus rela menginap di TPS masing-masing, untuk menyelesaikan rekapitulasi suara Pilpres, DPD, DPR RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota.

“Mereka bekerja non stop sehingga banyak yang jatuh sakit dan harus dirawat di klinik atau puskesmas,” ungkapnya.

Rekapitulasi bergeser ke tingkat PPK atau Kecamatan, untuk di tingkat ini ritme waktu penghitungan juga diatur sesuai target waktu. Tentu hal itu juga sangat menguras tenaga dan pikiran.

Rekapitulasi Suara Tingkat Kabupaten Pangandaran

Komisioner KPU Pangandaran Maskuri Sudrajat, menyampaikan, proses rekapitulasi di tingkat Kabupaten Pangandaran menjadi penentu. Waktu penyelenggaraanya direncanakan dari 29 April sampai dengan 1 Mei, ternyata baru selesai pada 2 Mei 2019. Hal itu untuk akurasi data dan transparansi kepada para peserta pemilu dan masyarakat.

“Ini tidak kalah berat dan melelahkan, dimana proses rekapitulasi dilaksanakan dari mulai Pagi sampai tengah malam bahkan hingga pagi lagi. Para jajaran komisiner KPU, Bawaslu serta saksi partai merasakan beban mental dan fisik dalam proses kali ini,” ungkapnya.

Namun, kata Maskuri, karena faktor kesabaran dan integritas yang tinggi, proses rekapitulasi berhasil dilaksanakan dengan lancar dan tanpa ada hambatan yang berarti.

Partisipasi Pemilih Meningkat

Maskuri juga menyampaikan, tingkat partisipasi pemilih di Pemilu 2019, dibandingkan dua penyelenggaraan sebelumnya Pilkada dan Pilgub, mengalami peningkatan yang signifikan, mencapai 82,20 persen.

Sementara di Pilkada 2015 partisipasi pemilu mencapai 77,94 persen dana Pilgub 2018 mencapai 79,04 persen.

”Itu artinya ada peningkatan yang signifikan dari partisipasi masyarakat di setiap penyelenggaraan pemilu di Pangandaran,” ujarnya.

Menurut dia, rata-rata kenaikan tingkat partisipasi pemilih di tiap kecamatan mengalami peningkatan 2 sampai dengan 3 persen.

Lanjut Maskuri, capaian partisipasi pemilih di Kabupaten Pangandaran cukup baik, merupakan kerja keras semua elemen yang tergabung dalam KPU. ”Semua jajaran kita dari atas sampai bawah, telah bekerja keras menyukseskan pemilu kali ini,” terangnya.

Input Data Situng KPU

Sementara di Kantor Sekretariat KPU Kabupaten Pangandaran, hingga saat ini para petugas yang kebanyakan masih berusia muda, disibukan dengan input data C1, ke aplikasi Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) .

Mereka mnginput data yang berasal dari tumpukan dokumen dengan teliti, untuk mencegah terjadinya kesalahan.

Salah seorang petugas Situng KPU Kabupaten Pangandaran Ani Yuliani (26) mengatakan bahwa yang bekerja untuk menginput suara sebanyak 25 orang, mereka berbagi tugas untuk menjemput dan sebagian lagi menginput data.

“Data C1 yang masuk ke Kantor KPU tidak beraturan waktunya, terkadang datang pagi, siang, sore bahkan ada yang malam hari,” ungkapnya.

Petugas lainya, Ria Rakhma Fajriani (24) terpaksa harus tidur di kantor KPU Kabupaten Pangandaran, karena harus melakukan penginputan sampai dini hari.

Tidur di Kantor KPU tentu saja tidak membuat Ria nyaman, karena ia harus siap untuk melakukan input lagi, jika tiba-tiba ada dokumen C1 yang datang ke kantor.

Banyaknya data yang masuk, tutur Ria, membuat petugas Situng terkadang diliputi rasa letih dan kurang fokus.

“Itu saat kondisi capek terkadang bisa salah input. Tapi setelah itu akan diperbaiki,” ujarnya.

Saat awal bekerja, Ria mengaku sempat kondisi tubuhnya masuk angin. Selain penuhnya data yang masuk, juga karena kondisi badan belum bisa menyesuaikan dengan pekerjaan yang dihadapi.”Kalau capek pasti capek. Tapi senang bisa ikut jadi petugas Situng dan terlibat dalam pesta demokrasi ini,” ujarnya.

Kordinator Situng KPU Kabupaten Pangandaran, Wawan Cahyana, mengatakan jumlah petugas Situng ada 25 orang yang terdiri dari operator, verifikator, dan kordinator. Petugas Situng mulai bekerja pada 18 April malam sampai proses input data selesai.

Proses input data Situng ini, kata dia, salinan C dan C1 dari TPS diserahkan ke PPS. Kemudian PPS yang akan menyerahkannya kepada KPU. Di KPU, salinan C dan C1 akan diperiksa kelengkapannya. Setelah data klir baru masuk ke petugas Situng.

“Para petugas Situng ini bisa dikatakan bekerja 24 jam. Karena mereka harus stand by terus. Kita juga memburu waktu,” kata Wawan.

Setelah data C dan C1 di-entry dan di-scan kemudian akan diunggah melalui aplikasi Situng oleh verivikator.

Dia menjelaskan proses entry data ini dilakukan oleh KPU se-Indonesia. Sehingga wajar terkadang kondisi server KPU pusat down. Kondisi seperti ini yang digunakan petugas untuk beristirahat maupun makan.

Jam-jam padat untuk masuk ke server KPU biasanya terjadi pada pagi hari pukul 09.00 WIB sampai 12.00 WIB. Selain itu juga saat sore hari banyak petugas Situng dari berbagai daerah yang memasukkan data sehingga server menjadi down.
“Biasanya yang sepi itu pada jam malam. Makanya kami lebih suka input data pada malam hari hingga dini hari,” katanya.

Untuk kebutuhan makan dan minum, petugas Situng difasilitasi oleh KPU. “Alhamdulillah sejauh ini tidak ada yang sakit. Semuanya sehat dan bisa melakukan input data ke pusat data KPU pusat,” katanya. (Iwan Mulyadi/WP)

Berita lainnya

Beri komentar

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses