Selama Ramadhan, Permintaan Gula Aren di Ciamis Meningkat
wartapriangan.com, BERITA CIAMIS. Permintaan gula aren saat bulan suci Ramadhan meningkat, sehingga berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat pedesaan.
“Kami sudah biasa saat Bulan Ramadhan datang, permintaan konsumen akan kebutuhan gula aren meningkat,” Ungkap Idah Aceng, salah seorang petani gula aren di Blok Siluk, Dusun Sambungjaya, RT 19, RW 08, Desa Sukahurip, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, saat ditemui usai mengolah gula aren, Sabtu (11/05/2019).
Selama Bulan Suci Ramadhan ini, para petani gula aren merasa kewalahan melayani permintaan konsumen, terutama para bandar gula, karena produksi gula aren relatif terbatas.
Menurutnya, konsumen maupun bandar gula aren yang datang bukan hanya warga Pamarican saja, namun ada yang berasal dari Banjar, Ciamis, Tasikmalaya, bahkan Cilacap, Jawa Tengah.
Meski demikian, terang Idah, para petani gula aren masih tetap bisa memenuhi kebutuhan permintaan konsumen dan para bandar, dengan mendatangkan gula aren dari wilayah Kecamatan tetangga, seperti mengambil dari para petani gula aren yang berasal dari Desa Karyamukti, dan Desa Cikupa, Kecamatan Banjaranyar, Kabupaten Ciamis.
“Kami bisa memenuhi permintaan para konsumen, dan para bandar gula aren dalam memenuhi kebutuhan per minggu,” katanya
Menurut Idah, permintaan gula aren saat Bulan Suci Ramadhan ini, kebanyakan digunakan untuk bahan campuran pemanis aneka makanan, di antaranya produksi sale, dodol, bolu, dan lainnya.
“Selain itu juga gula aren selama Bulan Suci Ramadhan dijadikan bahan campuran pemanis kolak dan minuman jus. Keunggulan gula aren khas Pamarican ini, selain rasanya manis, beraroma juga bertahan lama,” ungkapnya.
Oleh karena itu, kata Idah Aceng, permintaan gula aren tersebut juga ada yang dikirim ke luar Jawa.
“Saya kira gula aren di sini memiliki kwalitas dan harganya relatif terjangkau dengan harga Rp 20.000, per bungkusnya,” tandasnya. (Baehaki Efendi/WP)