Bupati Jeje Tegaskan Jembatan Ambruk di Langkaplancar Segera Diperbaiki
wartapriangan.com, BERITA PANGANDARAN. Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata menegaskan, akan secepatnya memperbaiki jembatan yang ambruk di Desa Pangkalan, Kecamatan Langkaplancar, Kabupaten Pangandaran.
Namun Dirinya mengaku baru mengetahui insiden ambruknya jembatan tersebut. “Saya baru tahu, belum ada laporan ke saya. Nanti kita tanyakan ke dinas terkait,” ujara Jeje, disela-sela kegiatan kunjungan ke lokasi pembangunan RSUD Pangandaran, Selasa (14/5/2019) siang ini.
Menurutnya, jembatan itu harus segera dibangun lagi. Pasalnya rusaknya infrastruktur, dapat mengganggu roda perekonomian dan aktivitas warga.
Namun jeje menjelaskan jembatan tersebut berada di jalan Dusun, yang sebenarnya merupakan tanggung jawab Pemerintah Desa setempat.
“Kalau nilainya sekitar Rp. 200 jutaan ke bawah, Kita tinggal memberikan penunjukan agar jembatan itu segera dibangun. Kita akan segera berunding dengan pemerintah desa, ada dana berapa, kekurangnnya kita tambah,” jelasnya.
Jeje pun menyampaikan, untuk biaya pembangunan jembatan tersebut, Pemkab bisa saja menggunakan dana darurat. Meskipun pembangunan jembatan pasti dilakukan, namun ingin melihat sejauh mana tanggung jawab Pemerintah Desa Pangkalan.
“Kita sudah minta dinas terkait turun ke lapangan, melihat langsung dan menghitung anggaran yang diperlukan untuk perbaikan jembatan tersebut, ” kata Jeje.
Sebelumnya Kepala Desa Pangkalan Ukar Heryadi mengatakan, jembatan yang ambruk merupakan penghubung antar dusun Cigangsa dan Dusun Cigorowek, Desa Pangkalan, Kecamatan Langkaplancar.
Selain roda perekonomian warga terhambat, kata Ukar, tidak adanya jembatan di Dusun Cigorow tersebut juga menghambat pada proses pembangunan di desa.
“Saat berlangsungnya pemilu kemarin pun, pengiriman logistik ke desa tetangga terhambat,” katanya, Minggu (12/5/2019) lalu.
Ukar menuturkan, saat ini jembatan tersebut tidak bisa dilewati mobil atau sepeda motor, hanya bisa dilalui pejalan kaki.
“Kami bersama warga berinisiatif membangun jembatan sementara, namun kemarin sempat ambruk lagi karena tidak bisa menahan derasnya air sungai. Terpaksa kami membangun kembali jembatan alternatif sederhana yang terbuat dari pohon kelapa dan rautan bambu,” tuturnya. (Iwan Mulyadi/WP)