Dapat Bantuan Rutilahu, Kades Dewasari : Bantuan Uang Diperuntukan Untuk Kebutuhan
wartapriangan.com, BERITA CIAMIS. Sebanyak 35 warga di Desa Dewasari, Kecamatan Cijeungjing, akan menerima bantuan dari Pemerintah berupa Rutilahu. Bantuan itu termasuk dari jumlah 980 rumah tidak layak huni di 35 Desa Se-Kabupaten Ciamis.
Kegiatan sosialisasi dihadiri oleh Kepala Desa Dewasari, Ketua serta anggota LPM, BPD, Bhabinsa, dan Bhabinkamtibmas.
Adapun kriteria Rutilahu yang dapat diperbaiki meliputi dinding dan atau atap dalam kondisi rusak yang dapat membahayakan keselamatan penghuni, dinding dan atau atap terbuat dari bahan yang mudah rusak atau lapuk. Lantai yang terbuat dari tanah, papan, bambu atau semen, atau keramik dalam kondisi rusak dan tidak memiliki tempat mandi, cuci, dan kakus.
Menurut Kepala Desa Dewasari, Totong menuturkan, bantuan rehab berasal dari Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman, Provinsi Jawa Barat. Pembangunan rencananya akan dilaksanakan setelah Idul Fitri, sekitar awal bulan Juni 2019 mendatang.
“Bantuan berjumlah Rp. 17,5 Juta. Uang itu diperuntukan untuk membeli bahan material dan membayar upah,” tuturnya kepada Warta Priangan, Senin, (27/05/2019).
Sementara itu, Ketua LPM, Ahmad Agung dalam menambahkan, calon penerima Bantuan Sosial Rehabilitasi Sosial Rutilahu harus memenuhi syarat terdata dalam data terpadu program penanganan fakir miskin. Calon penerima bantuan belum pernah mendapat Bantuan Sosial Rehabilitasi Sosial Rutilahu serta memiliki kartu identitas diri atau kartu keluarga.
“Syarat lainnya, memiliki rumah di atas tanah milik sendiri yang dibuktikan dengan sertifikat atau surat keterangan kepemilikan dari Camat selaku pejabat pembuat akta tanah,” tambahnya.
Ia melanjutkan, nominal uang yang didapatkan oleh penerima Rutilahu mungkin tidak bisa menyelesaikan pembangunan rumah layak huni. “Dan tentunya harus ada swadaya dan bantuan masyarakat lainnya, baik materi maupun tenaga.”
Kegiatan sosialisasi dihadiri Kepala Desa Dewasarj, Ketua serta anggota LPM, BPD, Babinsa dan Bhabinkamtibmas.
(Dena A Kurnia/WP)