Menolak Aborsi yang Kedua Kali, Gadis Sunda Ini Tewas di Tangan Kekasihnya

46

wartapriangan.com, BERITA JAWA BARAT. Pipit Pitriani (18), ABG yang dibunuh pacarnya, IS (23), kemudian mayatnya ditemuka di perbatasan Cikalong-Cianjur, ternyata baru sepuluh bulan pacaran dengan pelaku. Selama 10 bulan pacaran itu, dia sudah dua kali hamil. Kehamilan pertama digugurkan atas permintaan pelaku. Dan pada kehamilan yang kedua ini, korban gak mau digugurkan, minta pertanggungjawaban untuk dinikahi. Namun pelaku menolak dan membunuhnya.

Terungkapnya pernyataan kalau korban sudah dua kali hamil, setelah polisi membaca tulisan di buku harian korban. Dalam buku harian itu, korban menceritakan kisah asmaranya dengan pelaku, dari mulai jadian sampai terakhir sebelum tewas.

 Pipit Pitriani (18), semasa hidup dengan sang kekasih yang tega membunuhnya.
Pipit Pitriani (18), semasa hidup dengan sang kekasih yang tega membunuhnya.

Dalam bukunya itu, gadis asal Kampung Ngantay, Desa Lembah Sari, Kecamatan Cikalong Kulon, memaparkan, dirinya sudah menjalin asmara dengan pelaku selama 10 bulan. Korban pun menulis pernah hamil sebelumnya dalam buku tersebut. Kehamilannya kali ini merupakan untuk yang kedua kalinya selama berpacaran dengan IS.

“Kalau anak saya ini nanti lahir laki-laki akan diberi nama Muhammad, jika perempuan akan diberi nama yang bagus,” tulisnya di buku tersebut

Kasatreskrim Polres Cianjur, AKP Gito menuturkan, keluarga korban menemukan sebuah buku catatan harian milik Pipit. “Buku tersebut merupakan buku tulis seperti yang biasa dipakai oleh anak sekolah,” ujarnya.

Sumber: JabarPublisher

Berita lainnya

Beri komentar

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.