Kapolri Akui Penangkapan Terduga Teroris di Tasikmalaya Atas Info dari FBI

53

wartapriangan.com, BERITA TASIKMALAYA. Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengakui adanya minimal enam orang terduga teroris yang ditangkap oleh Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri di sejumlah tempat secara serentak, Sabtu (19/12).

“Jaringan itu diduga hendak melakukan aksi pengeboman di sejumlah tempat di Indonesia. Mereka merupakan pendukung ISIS. Campuran ya. Ada yang anggota ISIS dan ada yang simpatisan,” kata Badrodin Minggu (20/12).

Menurut Badrodin penangkapan mereka itu berdasarkan warning dari FBI dan Australia Federal Police. Tak ingin membiarkan mereka beraksi maka polisi menangkap mereka lebih dulu.

“Masih ada yang lain. Karena itu kami harap masyarakat waspada dan lapor bila melihat ada hal mencurigakan,” tambahnya.

Seperti diberitakan para terduga teroris itu dibekuk di perbatasan Tasikmalaya dan Cilacap, Sukoharjo, dan Mojokerto.

Diketahui, yang ditangkap di Sukoharjo adalah seorang terduga teroris bernama Abu Karim. Dia ditangkap di rumah Pardi Cipto Wiyono di Dukuh Sepat 02/03 Desa Bulu, Sukoharjo, Jawa Tengah.

Lalu yang ditangkap di Mojokerto adalah Indraji Idham Wijaya sekeluarga. Dia ditangkap di Jalan Empu Nala, Mojokerto. Indraji berasal dari Banyumas, Jawa Tengah.

Seorang sumber penyidik Densus 88 sebelumnya mengatakan jika Karim ditangkap karena ikut menyembunyikan seorang calon pengebom yang telah ditangkap.

Enam orang yang ditangkap belakangan ini terkait plot pengeboman di Jawa dan Sumatera. Mereka kelompok campuran dan terpengaruh ISIS.

Sumber: Berita Satu

Baca juga:

Diduga Teroris, Pengajar Ponpes di Tasikmalaya Ini Ditangkap Densus 88

Berita lainnya

Beri komentar

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.