GMBI Terus Bergerak, Gugat Hasil Pilkada Pangandaran

wartapriangan.com, BERITA PANGANDARAN. Meskipun pemenang pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati hasil Pilkada Pangandaran, 9 Desember lalu telah ditetapkan namun Gerakan Masyarakat Bawah Indonesian (GMBI) menganggap hasil tersebut belum final. GMBI menilai, hasil Pilkada kemarin menciderai demokrasi, pasalnya banyak terjadi kecurangan.

Ketua GMBI Distrik Ciamis, Epi Wahyudi menegaskan, pelaksanaan Pilkada Pangandaran tidak memberikan pendidikan politik yang mencerdaskan masyarakat. “Sebagai kabupaten baru, seharusnya momentum pelaksanaan Pilkada kemarin jadi sarana pembelajaran politik yang baik bagi masyarakat. Namun sayang malah sebaliknya, kita menemukan banyak indikasi kecurangan”.

Epi mengungkapkan, beberapa indikasi kecurangan tersebut antara lain adanya praktek politik uang yang dilakukan oleh salah satu paslon dan intimidasi dari tim suskses ke masyarakat. Selain itu, GMBI pun mengendus adanya beberapa birokrat Pangandaran yang tidak netral.

“Namun sayangnya kecurangan-kecurangan tersebut tidak ditindak oleh Panwas. Kita menilai Panwas melakukan pembiaran terhadap pelanggaran-pelanggaran tersebut. KPU dan Panwasnya pun tidak netral,” jelas Epi pada Warta Priangan, Selasa (29/12).

Ia pun menyatakan, GMBI akan terus melakukan gerakan agar pelanggaran-pelanggaran tersebut dapat diusut. “Kami sudah melaporkan langsung pelanggaran yang terjadi di Pilakda Pangandaran ke Bawaslu. Kita sudah membuat laporan tertulisnya yang dilampiri bukti-bukti”.

“Perjuangan masih berlanjut. Kita menganggap hasil Pilkada kemarin tidak sah. Kalau perlu kita gagalkan pelantikannya,” pungkas Epi. (Senny Apriani/WP)