Waspada! Puluhan Warga Tasikmalaya Terserang DBD, Satu Orang Meninggal

30

wartapriangan.com, BERITA TASIKMALAYA. Pasien demam berdarah di Kota Tasikmalaya meningkat dratis sejak akhir Desember lalu. Hingga saat ini sudah hampir tujuh puluh pasien dirawat di Rumah Sakit Umum Dr Soekarjo dan di Rumah Sakit Islam. Seorang diantaranya meninggal dunia beberapa hari yang lalu.

Sejak dua bulan terakhir dari bulan  Desember, hingga awal Januari 2016, pasien demam berdarah di RSUD Dr Soekarjo mulai berdatangan. Mereka harus mendapatkan perawatan intensif karena trombosit pasien turun.

foto: andri/wp
foto: andri/wp

Pasien yang rata-rata berusia antara lima sampai 12 tahun Ini dirawat di ruang anak. Secara keseluruhan sampai tanggal delapan Januanri 2016, pasien yang masuk ke ruang anak ini sudah mencapai sembilan pasien. Sementara dua orang lainnya adalah dewasa.

Seperti yang dialami Fauzan (9), Siswa SD ini sudah positif terserang demam berdarah sejak tiga hari yang lalu. Ditemui wartawan di ruang perawatan RSUD Dr.Soekarjo, kakaknya, Desi Aprianti (23), mengatakan trombosit Fauzan makin hari makin menurun. Menurutnya, gejala yang dialami adiknya ialah demam dan tidak enak makan.

Beda lagi dengan Ai Monika, warga Kampung Sindong Lengo, Kelurahan Setiamulya, Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya. Pasien yang baru dua hari masuk ke rumah sakit ini masih dianggap suspect.

Diakui ibunya, selama hampir satu minggu ini sudah dua puluh orang lebih tetangganya terserang demam yang diakibatkan oleh nyamuk aedes aegypti.  Selain dirawat di Rumah Sakit Umum Dr Sukarjo, ada juga yang dirujuk ke Rumah Sakit Islam, Namun Satu Orang diantaranya
meninggal dunia.

Ibu pasien, Een Daryati, mengatakan awalnya sang anak dibawa ke Rumah Sakit Islam, kemudian dirujuk ke RSUD.

Ia juga menjelakan, warga satu kampungnya banyak yang terserang DBD. Meski begitu hingga saat diakui warga belum juga ada penanganan, bahkan belum dilakukan fogging atau pengasapan.

Di tempat yang berbeda, Kepala Bagian Pelayanan, Dr Budi Tirmadi mengungkapakan tingginya angka warga yang menderita DBD terkait dengan perubahan musim. “Kan udah masuk musim hujan, memang peningkatannya cukup signifikan. Di awal tahun ini juga sudah ada beberapa pasien yang dirawat. Pihak rumah sakit berharap warga agar berhati-hati karena di musim penghujan ini penyakit DBD yang diakibatkan oleh nyamuk aedes aegypti ini sering mewabah. hindari genangan air di rumah dan lingkungan harus dalam keadaan bersih,” himbaunya. (Andri/WP)

Berita lainnya

Beri komentar

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.