DBD Rengut Satu Nyawa Warganya, Pemkot Tasik Akhirnya Lakukan Fogging

29

wartapriangan.com, BERITA TASIKMALAYA. Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya bereaksi cepat pasca mewabahnya demam berdarah yang menyerang warga kampung Sindang Lengo, Kelurahan Setiamulya, Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (9/10).

Demam berdarah tersebut telah mengkibatkan satu orang anak meninggal dunia dan puluhan anak lainnya harus di rawat. Adapun anak yang meninggal dunia, yaitu Devi, siswi kelas 2 SD setempat.

Kepada Warta Priangan, Ibu korban, Endih mengatakan sudah sembilan hari Devi dirawat, namun nyawanya tidak tertolong. Karena hal itu, demi mencegah semakin mewabahnya penyakit menular dan mematikan tersebut, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya melakukan fogging atau pengasapan.

Petugas Dinas Kesehatan melakukan fogging di Tasikmalaya Kota. (Foto: Andri/WP)
Petugas Dinas Kesehatan melakukan fogging di Tasikmalaya Kota. (Foto: Andri/WP)

Kemudian, fogging dilakukan di dua rukun warga Kampung Sindong Lengo, Kelurahan Setiamulya, Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya. Setiap rumah warga didatangi petugas untuk dilakukan pengasapan, tujuanya agar tidak ada lagi warga yang terserang penyakit demam berdarah diakibatkan oleh jentik nyamuk aedes aegypti.

Menurut Ketua RW setempat Asep Purawan mengatakan fogging itu bertujuan untuk memberantas jentik nyamuk, karena ada satu orang warga yang meninggal dunia karena DBD. “Selain itu, banyak lagi juga terserang tapi cuma dirawat di rumah sakit dan ada juga yang telah pulih,” lanjutnya.

Dilanjutkannya, selain di rumah-rumah warga, pengasapan pun dilakukan dihalaman, pekarangan umum, kebun milik warga serta kolam di depan rumah yang memungkinkan menjadi sarang nyamuk.

Dia menjelaskan, pengasapan yang dilakukan oleh dinas kesehatan tersebut tidak gratis, setiap warga dipungut biaya sebesar Rp.10 ribu.

Sementara itu, Kepala Puskesmas, Abdul Basit mengungkapkan, kalau dipungut biaya itu, tergantung RW masing-masing. “Kita hanya menyediakan peralatan dan racun. Jadi, pungutan itu digunakan untuk membeli solar, tapi kita tidak menarget tergantung RW masing-masing.” sambungnya.

Pungutan yang dilakukan oleh pihak dinas terkait permintaan warga untuk melakukan fogging sudah sesuai aturan Pemerintah Daerah setempat.

Berdarkan data dari dinas kesehatan, kasus DBD di Kota Tasikmalaya sejak tahun 2014 mencapai 845 kasus, tahun 2015 berjumlah 762  kasus, sementara pada awal tahun 2016 ini sudah mencapai puluhan warga yang dirawat diberbagai rumah sakit. (Andri/WP)

Berita lainnya

Beri komentar

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.