Daging Sapi di Ciamis Mahal, Pemerintah Daerah Tak Bisa Berbuat Banyak

31

wartapriangan.com, BERITA CIAMIS. Harga daging sapi di Ciamis sudah cukup lama melambung tinggi. Sejak lebaran, Agustus 2015, sampai akhir tahun 2015 pedagang daging sapi masih menjual dengan harga dikisaran Rp 105 ribu sampai Rp 120 per kilogram. Sekarang, di Pasar Manis Ciamis harga daging sapi sudah mencapai Rp 130 ribu per kilogram.

[pro_ad_display_adzone id=”19888″ info_text=”iklan wartapriangan.com” info_text_position=”” font_color=”#1e73be” font_size=”11″]

Kondisi tersebut sangat membebani para pedagang dan juga pembeli. Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Disperindagkop) Kabupaten Ciamis tidak mampu berbuat banyak untuk mengatasinya.

“Kami tidak mampu mengendalikan harga dengan cepat karena ini kondisi global, artinya tidak hanya terjadi di Ciamis. Ini kondisi nasional,” jelas Kepala Bidang Perdagangan, Idang, Kamis (21/01) siang.

Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Perindustrian, Perdagangan dan UMKM Kabupaten Ciamis, Idang. (foto: rizal/wp)
Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Perindustrian, Perdagangan dan UMKM Kabupaten Ciamis, Idang. (foto: rizal/wp)

Idang menjelaskan, salah satu faktor penyebab kenaikan harga daging sapi adalah pajak pemotongan seekor sapi sebesar 10 persen.

“Masalah PPN 10% memang mempengaruhi. Tapi saya tidak bisa mengomentari banyak dan negatif pada pemerintah pusat. Saya akan sikapi dengan positif,” tuturnya.

Masalah mogoknya penjual daging sapi selama dua hari, Rabu (20/01) sampai Kamis (21/01) di Pasar Manis Ciamis menurutnya, bukan karena tidak ada pasokan daging sapi.

“Saya kira di Tasik itu masih banyak daging. Karena di Cikurubuknya mengadakan aksi mogok. Secara psikologis pedagang kita sudah terikat dengan Tasik,” ucap Idang.

Ia juga mengatakan, solusi melakukan pasar murah tidak bisa dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Ciamis.

“Kita punya daging sapi dari mana. Sapi lokal kita tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan. Coba Dinas Pertanian mampu nggak,” katanya.

Ditambahkannya, permasalahan mahalnya daging sapi di pasarahan bukan juga merupakan tanggung jawab Bulog.

“Ini juga menjadi tanggung jawab Bulog. Sebab Bulog kapasitasnya bukan hanya dalam beras, dalam hal ini juga harus bertanggungjawab,” tegasnya.

Ia juga faham akan kondisi pedagang dan masyarakat. Maka upaya untuk menurunkan harga daging sapi di pasaran akan terus dilakukan.

“Kita akan selalu berupaya untuk memperbaiki segalanya. Mudah-mudahan Bulog juga sudah mulai bekerja,” tukasnya. (Rizal Nurdiana/WP)

Berita lainnya

Beri komentar

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.