Duh! Tambang Emas Ilegal Bertebaran di Garut
wartapriangan.com, BERITA GARUT. Di Garut ada 13 Perusahaan Galian C yang sudah mengantongi izin, yakni dari Dinas Sumber Daya Air dan Pertambangan (SDAP) Kabupaten Garut. Namun dari sebanyak itu baru ada tujuh perusahaan yang sudah beroperasi. Demikian dikatakan Kepala Dinas SDAP Kabupaten Garut, H. Uu Saepudin.
Pihaknya selama ini terus melakukan pemantaaan di lapangan. Apalagi selama musim hujaa, dikhawatirkan terjadi longsor. Sebab tidak sedikit lokasi Galian C yang sangat rawan longsor, terutama di musim penghujan seperti sekarang ini.
Uu menambahkan, semua galian C yang memiliki izin berada di Kecamatan Leles. Terkait galian C yang berada di kawasan Cilopang, Kecamatan Tarogong Kaler, menurut Uu sudah tak diberi izin. Bahkan saat ini kawasan tersebut akan dijadikan sebagai objek wisata.
“Di situ (Cilopang) akan jadi objek wisata, bahkan beberapa waktu lalu sudah rapat juga dengan DPRD. Jadi tidak boleh lagi ada yang mengambil pasir di sana,” ucapnya.
Selain galian C, SDAP juga telah menertibkan pertambangan emas ilegal di kawasan Cikajang. Bahkan sejumlah tambang emas ilegal juga telah diproses secara hukum. Jadi pihaknya tidak pernah lagi mengeluarkan atau memberi izin untuk tambang emas itu. Alasannya karena mereka memakai lahan milik masyarakat.
Selain di Cikajang, sejumlah tambang emas ilegal berada di sekitar Bungbulang, Pakenjeng dan Pamulihan.”Tambang emas tambang emas liar sekarang ini sudah banyak yang diproses hukum. Jadi di lahan masyarakat tidak ada lagi pemohon pertambangan. Kecuali jika memang luas lahan nya cukup memenuhi syarat,” jelasnya.
Namun diakui Uu, saat ini masih banyak tambang emas ilegal yang masih beroprasi. “Terutama di sebagian wilayah Cihideung, Kecamatan Cikajang. Tapi hanya beberapa blok lagi yang dikelola masyarakat. Soalnya sekarang sudah semua dikuasai Antam,” ujarnya.
Pertambangan ilegal tersebut, diakui Uu sangat beresiko. Penggaliannya tak memakai pola pertambangan. Perlengkapannya pun masih sangat manual. Bahkan para penambang tak dibekali oksigen. (Yayat Ruhiyat/WP)