Kepedulian Masyarakat Minim, Tasikmalaya Kekurangan Darah
wartapriangan.com, BERITA TASIKMALAYA. Kota Tasikmalaya mengalami krisis persediaan darah. Setiap bulannya kekurangan sekitar 1000 kantong darah. Pada Januari awal tahun ini penggunaan darah mencapai 900 kantong. Kemudian, pada Februari mengunakan sekitar 800 kantong.
Kepala Unit Transfusi Darah (UTD) RSUD Kota Tasikmalaya, dr. Januar Warya Dinata Bintang mengatakan minimnya persediaan darah sudah terjadi sejak beberapa bulan ke belakang. “Semestinya batas minimal stok darah yang tersedia setiap bulannya 1.000 darah. Untuk memenuhi hingga 1.000 darah,” terangnya.
UTD Kota Tasikmalaya mencatat persediaan darah tersisa 77 kantong darah. Di antaranya terdapat, 21 kantong darah golongan A, 21 kantong darah golongan B, 33 kantong darah golongan O dan dua kantong darah golongan AB. Jumlah tersebut sangat kurang jika dibandingkan dengan kebutuhan penggunaan darah di Kota Tasikmalaya setiap bulannya.
“Stok darah selalu minim, sementara kebutuhan sangat tinggi. Kekurangan darah terjadi di semua golongan, baik itu O, A, B, AB,” katanya.
Pihaknya berharap, dengan adanya kegiatan donor darah di beberapa tempat dapat menumbuhkan kesadaran dari masyarakat untuk saling berbagai terhadap sesama. “Kekurangan stok darah ini dipicu rendahnya kesadaran masyarakat untuk melakukan donor darah,” lanjutnya.
UTD sendiri sebagai penyelenggara darah di wilayah Kota Tasikmalaya selama ini bekerjasama dengan yayasan untuk menambah persedian darah. Hal ini dilakukan untuk menambah stok darah agar bisa digunakan oleh orang-orang yang membutuhkan.
Di Kota Tasikmalaya, dikatakan dr. Januar, persedian darah paling banyak digunakan oleh orang yang terkena anemia (kurang darah). Mereka yang anemia biasanya karena pernah mengalami pendarahaan, baru selesai dioperasi, sehabis melahirkan dan banyak faktor lainnya yang menyebabkan anemia.
Masih menurut dr Januar, satu kantong darah sangat berarti bagi orang yang sedang membutuhkannya. Karena, satu kantong darah dapat menolong nyawa seseorang. Maka, dalam hal ini sangat perlu ditingkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan donor. (Andri/WP)