Berbagi Kebahagiaan dengan Ribuan Anak Yatim dan Dhuafa Yuk…!

61

wartapriangan.com, BERITA CIAMIS. Berbagi kebahagiaan dengan orang lain bisa dilakukan dengan melakukan kegiatan apa saja. Apalagi saat ini kita tengan berada dibulan mulia dimana semua amal kebaikan dilipat gandakan. Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan adalah dengan membagi kebahagiaan dengan anak yatim piatu, dhuafa dan jompo.

santunan anak yatim di ciamis 3

Yayasan Firdaus, yayasan sosial yang membidani Rumah Quran Firdaus, SLB Firdaus dan Perpustaan Firdaus, setiap akhir Ramadan selalu mengagendakan Santunan Anak Yatim, Dhuafa dan Jompo. Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak. Bukan hanya pengurus Yayasan Firdaus saja, akan tetapi, pemerintah sekitar, MUI dan masyarakat luas untuk berbagi kebaikan dan kebahagiaan bersama.

Menurut Ketua Yayasan H. Rahmat Gelar Sujani S.IP M.Pd, yang biasa disapa kang Ade, Rabu (15/6) kegiatan ini terinspirasi dari semangat Hadits Nabi yang berbunyi “Khairunnas anfauhum linnas. Sebaik baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain” sehingga tema setiap tahunnya selalu sama yaitu “KEBAHAGIAANMU ADALAH KEBERKAHAN KAMI”

Dana yang terkumpul baik dari Yayasan Firdaus sendiri maupun dari para donatur tidak kurang dari Rp. 110. 000. 000,00 setiap tahunnya. Semua penerima santunan yang berjumlah seribu orang lebih rata- rata mendapatkan santunan sekitar Rp. 100. 000 hingga Rp. 120.000 per orang.

Adapun pelaksanaan santunan untuk Ramadan tahun ini akan dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 2 Juli 2016 yang bertepatan dengan 27 Ramadan 1437 H. untuk itu pengurus yayasan mebuka kesempatan kepada para donator, para dermawan, aghniya dan masyarakat luas untuk mengambil bagian dengan menyisihkan sebagian hartanya bagi mereka yang membutuhkan.

santunan anak yatim di ciamis 2jpg

Saluran dana bisa disampaikan lewat rekening BRI UNIT PANAWANGAN. No rek 4055-01-008516-53-3 A/N YAYASAN FIRDAUS. Untuk konfirmasi transfer bisa menghubungi nomor 082318574266 (Rahmat Gelar).

“Besar harapan semoga semakin banyak masyarakat yang terlibat dengan berbagai kebaikan dimanapun dan kapanpun. Sehingga rasa empati tumbuh dan mengakar ditengah- tengah masyarakat yang sedang menghadapi serbuan budaya modern yang hedonis, konsumtif dan individualis,” pungkas Kang Ade. (Kiki Masduki/WP)

Berita lainnya

Beri komentar

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses